Mohon tunggu...
Tito Prayitno
Tito Prayitno Mohon Tunggu... Notaris - Notaris dan PPAT

Ayah dua orang putri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budak Cinta di Rumah

3 November 2020   11:47 Diperbarui: 3 November 2020   11:55 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh beruntung adanya para suami, yang memiliki istri yang bersedia "mengabdikan" hidupnya untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, yang acapkali terasa membosankan, karena yang dikerjakan dari hari ke hari hanyalah itu-itu saja.  

Mengerjakannya berulang-ulang berbilang hari, minggu, bulan dan tahun, sesungguhnya bukanlah hal yang sepele, jika sang penerima tugas tidak mencintai apa yang dilakukannya.

Dalam sebuah talk show di sebuah stasiun radio, disajikanlah tema tentang mencuci piring bagi kaum pria yang sudah menikah.  Nyaris semua pembicara yang beberapa di antaranya para pria mengatakan sudah tak pernah mencuci piring lagi sejak SMA.  

Ada satu yang mengatakan masih membantu sang istri mencuci piring, baju dan sebagainya, serta merta ditertawakan riuh rendah, dan dituduh sebagai "bucin", budak cinta.  

Sang pria tua yang kebetulan mendengarkan program siaran tersebut, mendadak kecut hatinya dan serta merta teringat kepada kisah tentang Bill Gates di atas.  

Lantas dengan sedikit jengkel, membayangkan dan membandingkan kesuksesan Bill Gates dengan kesuksesan para pembicara di radio.  Jauh, bagaikan bumi dengan bintang dari galaksi yang terjauh.

Jadi alangkah baiknya, kepada para pria, janganlah alergi untuk sesekali membantu tugas rumah tangga istri, ataupun tugas pembantu rumah tangga di rumah.  

Sebab hal tersebut di samping meringankan beban mereka, juga dapat memberi penghiburan kepada hati mereka.  Dengan bantuan dan perhatian orang lain, mereka akan menganggap pekerjaan yang dilakukannya sehari-hari dianggap penting.

Janganlah berpikiran bahwa kita tak menyukai pekerjaan tersebut, dan beraggapan hanya mau melakukan pekerjaan yang kita sukai saja.  Sebab sejatinya, hasil pendidikan yang paling berharga adalah, "Kemampuan kita untuk melakukan pekerjaan yang harus kita kerjakan, tak peduli pekerjaan itu kita sukai atau tidak.".

Untuk para istri, jadilah istri yang baik dan selesaikanlah pekerjaan rumah tangga sebisa mungkin.  Jika pun tidak, bantulah suami yang sudah dengan ikhlas menggantikan pekerjaan para istri yang kebetulan enggan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.  

Jika pun tak bersedia juga, berdoalah mendapat suami yang baik, yang rela melakukan apapun demi kebahagaiaan keluarganya, tak peduli dirinya dituduh sebagai "budak cinta" sekalipun.

Tangerang, 02 Nopember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun