Mohon tunggu...
Tito Prayitno
Tito Prayitno Mohon Tunggu... Notaris - Notaris dan PPAT

Ayah dua orang putri

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Akulah Tuhan, Kata Si Kucing

29 Februari 2020   20:41 Diperbarui: 29 Februari 2020   20:56 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa orang, khususnya wanita lebih memilih "curhat" kepada hewan peliharaan, ketimbang kepada temannya, karena menurut mereka setelah menyampaikan keluh kesah kepada hewan peliharaan perasaan yang tadinya terasa berat akan menjadi lebih ringan. Dan apa yang menjadi beban serta rahasia kita tadi, tak akan bocor kepada orang lain, suatu hal yang jarang terjadi di dunia pergaulan kaum wanita pada umumnya.

Di beberapa negara di gurun, bahkan hewan-hewan buas seperti singa, harimau dan burung elang banyak yang dijadikan hewan peliharaan. Tak jelas apakah bagi si pemelihara hewan tersebut dianggap menggemaskan dan bisa menjadi penghibur di kala gundah gulana berkepanjangan.

Jika kita sudah bersinggungan dengan yang namanya "cinta", sebagai salah satu sifat yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada umat manusia, maka teranglah sudah mengapa orang yang menyayangi hewan kadangkala rela melakukan apapun yang bagi sebagian orang pada umumnya merupakan suatu perbuatan yang tak bisa diterima akal.

Sebagai contoh, bagaimana para penggiat penyelamat hewan liar sampai rela hidup di hutan demi menyelamatkan atau menjaga kelestarian hewan yang hampir punah. Bahkan seorang pawang buaya, asal Australia, Steve Irwin yang dapat dipastikan mencintai hewan liar tersebut tewas disengat ikan pari sekitar tahun 2006, tatkala sedang berenang dengan penuh cinta kepada hewan.

Memang pada umumnya, hewan yang paling banyak menjadi peliharaan di dunia ini adalah anjing dan kucing. Namun demikian, sesungguhnya kedua hewan tersebut mempunyai sifat yang jauh berbeda.

Anjing merupakan hewan yang senantiasa ingat dengan manusia, sementara kucing hewan yang hanya ingat dengan rumah. Jadi kalau anjing pergi jauh, ia pulang adalah untuk menemui orang yang memeliharanya, sementara kucing pulang untuk kembali ke rumah tempat ia tinggal.

Seekor anjing, jika diberi makan dan dipelihara dengan baik serta disediakan tempat tinggal oleh seseorang, maka dalam hatinya ia akan beranggapan bahwa, "Dialah Tuhan, yang memelihara aku." Seekor kucing, jika diberi makan, dipelihara dengan baik dan diberi tempat tinggal, maka dalam hatinya ia akan beranggapan, "Akulah Tuhan."

Tangerang, 29 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun