Ketergantungan adalah hubungan di antara dua pihak atau lebih yang saling mempengaruhi satu sama lain dan menghasilkan akibat yang juga dirasakan para pihak. Â Manusia sebagai mahluk social, tak akan pernah bisa hidup sendiri di samping untuk memenuhi kebutuhan jasmani, apalagi untuk memenuhi kebutuhan rohani. Â Bisa jadi untuk memenuhi kebutuhan jasmani seseorang bisa melakukan sendiri tanpa bantuan yang berarti dari orang lain, namun secara "filosofis" tetap saja hasil karya yang dilakukan oleh individu tersebut harus didistribusikan kepada pihak lain. Â Sebagai ilustrasi; ada seorang ahli dalam bidang kedokteran yang mampu mengobati penyakit yang bagaimanapun jenisnya. Â Lantas, apakah ilmu kedokterannya akan berguna jika tidak ada orang yang sakit? Â Artinya sang dokter tetap bergantung kepada orang yang sakit.
Dalam kehidupan sehari-hari, anggaplah secara nyata (baca: secara filosofis tak akan pernah bisa) seseorang sudah mampu hidup mandiri, bebas dari ketergantungan terhadap orang lain. Â Dia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan karyanya sendiri. Â Dia mampu membayar orang-orang untuk membantunya menjalani kehidupan dengan gaya apapun yang diinginkannya. Â Namun apakah dia tidak memerlukan seseorang tempat dirinya mengantungkan hidup dan jiwanya. Â Seseorang atau lebih tempat dirinya menyampaikan keluh kesah atau berbagi kebahagiaan, yang lazimnya diwujudkan dengan pembentukan sebuah keluarga, sanak family atau setidaknya teman akrab yang mengarah kepada sahabat sejati. Â Orang yang tidak mendapat bayaran berupa materi, atas kesediaannya menjadi sahabat.
Jadi pada akhirnya, sehebat apapun seorang manusia, dirinya tak akan mampu hidup mandiri, bebas dari ketergantungan dengan orang lain, terkecuali dirinya hidup sebagai seorang pertapa di tengah hutan belantara. Â Seperti kata pepatah, dibutuhkan dua orang untuk menari tango. Â Dengan demikian kita bisa berandai-andai, bahwa menjalankan hidup sama halnya bagaikan kita sedang menari tango...
Jatinangor, 15 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H