Mohon tunggu...
Tito Prayitno
Tito Prayitno Mohon Tunggu... Notaris - Notaris dan PPAT

Ayah dua orang putri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia, Tak Ada yang Mampu Mandiri

15 Februari 2020   20:53 Diperbarui: 15 Februari 2020   20:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketergantungan adalah hubungan di antara dua pihak atau lebih yang saling mempengaruhi satu sama lain dan menghasilkan akibat yang juga dirasakan para pihak.  Manusia sebagai mahluk social, tak akan pernah bisa hidup sendiri di samping untuk memenuhi kebutuhan jasmani, apalagi untuk memenuhi kebutuhan rohani.  Bisa jadi untuk memenuhi kebutuhan jasmani seseorang bisa melakukan sendiri tanpa bantuan yang berarti dari orang lain, namun secara "filosofis" tetap saja hasil karya yang dilakukan oleh individu tersebut harus didistribusikan kepada pihak lain.  Sebagai ilustrasi; ada seorang ahli dalam bidang kedokteran yang mampu mengobati penyakit yang bagaimanapun jenisnya.  Lantas, apakah ilmu kedokterannya akan berguna jika tidak ada orang yang sakit?  Artinya sang dokter tetap bergantung kepada orang yang sakit.

Dalam kehidupan sehari-hari, anggaplah secara nyata (baca: secara filosofis tak akan pernah bisa) seseorang sudah mampu hidup mandiri, bebas dari ketergantungan terhadap orang lain.  Dia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan karyanya sendiri.  Dia mampu membayar orang-orang untuk membantunya menjalani kehidupan dengan gaya apapun yang diinginkannya.  Namun apakah dia tidak memerlukan seseorang tempat dirinya mengantungkan hidup dan jiwanya.  Seseorang atau lebih tempat dirinya menyampaikan keluh kesah atau berbagi kebahagiaan, yang lazimnya diwujudkan dengan pembentukan sebuah keluarga, sanak family atau setidaknya teman akrab yang mengarah kepada sahabat sejati.  Orang yang tidak mendapat bayaran berupa materi, atas kesediaannya menjadi sahabat.

Jadi pada akhirnya, sehebat apapun seorang manusia, dirinya tak akan mampu hidup mandiri, bebas dari ketergantungan dengan orang lain, terkecuali dirinya hidup sebagai seorang pertapa di tengah hutan belantara.  Seperti kata pepatah, dibutuhkan dua orang untuk menari tango.  Dengan demikian kita bisa berandai-andai, bahwa menjalankan hidup sama halnya bagaikan kita sedang menari tango...

Jatinangor, 15 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun