Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dokumenter "The Rescue", Penyelamatan Dramatis 12 Anak Terjebak di Dalam Gua Selama 18 Hari di Thailand

28 Maret 2022   10:28 Diperbarui: 28 Maret 2022   11:02 4527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu dokumentasi penyelamatan 13 korban yang terjebak banjir di dalam gua. Sumber : CBC

Meski mereka tidak mendapatkan bayaran sepeser pun, mereka tidak mempermasalahkan karena mereka menjadi tenaga volunteer dalam kegiatan penyelamatan ini.

Di hari ke-5 pasca 13 orang terjebak di dalam gua Tham Luang, Rick dan John akhirnya datang ke lokasi. Di sana mereka dikelilingi banyak media yang berharap banyak pada mereka.

Sayangnya, perdebatan terjadi saat mereka tiba di lokasi. Tim AL Thailand tidak perbolehkan mereka menyelam hari itu mengingat hujan mulai turun dan berbahaya menyelam. Bahkan sempat mengancam jika mereka meninggal, jangan minta tim AL untuk evakuasi jenazah mereka.

Mereka baru memulai penyelaman tandem keesokan harinya hingga Chamber 3 yang berjarak 500 meter dari pintu gua. Di sana mereka bertemu dengan 4 orang yang mereka pikir adalah anak-anak pesepak bola yang terjebak.

Ternyata mereka adalah pekerja pompa yang tertidur sehingga melewatkan saat evakuasi pekerja dilakukan ketika gua terkena banjir. Tidak ada yang tahu jika 4 orang itu terjebak di dalam gua.

Untungnya saja mereka berdua masing-masing membawa satu regulator menyelam, meski menggunakan tabung oksigen yang sama. Saat misi awal ini, keempat orang pekerja pompa ini melakukan 'kesalahan' yang sama.

Dilanda ketakutan, mereka mencoba naik ke atas melepaskan regulator saat mengira ada ruang udara yang cukup untuk bernapas. Padahal belum tentu di atas mereka ada ruang udara yang cukup.

Jelas ini beresiko bagi penyelam maupujn korbannya. Menurut penyelam asal Inggris ini, membawa korban yang melakukan gerakan membabi buta ini ibarat seakan sedang bergulat.

Padahal jaraknya hanya 500 meter. Kejadian ini tentu membuat para penyelam ini mulai berpikir bagaimana membawa 12 anak dan 1 orang dewasa dengan kondisi yang sama. Tentu akan beresiko bagi anak-anak tersebut.

Ada kesamaan antara Thailand dan Indonesia, sama-sama percaya dengan hal mistis, kepercayaan kuno dan turun - temurun. Contohnya saja, di Mandalika kemarin, percaya dengan pawang hujan yang belum tentu kebenarannya.

Mereka percaya jika Gua Tham Luang adalah perwujudan putri raja yang bunuh diri karena tidak direstui dengan kekasihnya. Sedangkan pemuka agama Kruba Boonchum adalah keturunan ayah sang putri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun