Malah pengguna Facebook dan Instagram mengalami penurunan durasi. Untuk Facebook terjadi penurunan 11%, sedangkan durasi penggunaan Instagram menurun sebanyak 6%.
Jika berbicara jumlah durasi pun TikTok kini mendominasi ketimbang Facebook dan Instagram. Durasi kedua media sosial milik Mark Zuckerberg itu hanya belasan jam per bulannya.
Data Digital ini seakan memperparah kondisi perusahaan itu setelah awal bulan ini mengalami penurunan saham hingga ke titik terendahnya.
***
Kesimpulannya, media sosial kini menjadi sarana utama warganet Indonesia dalam mengakses dunia digital. Ada untung dan ruginya dalam perkembangan dunia digital Indonesia ini.
Jika merujuk dari Data Digital Indonesia 2022, saat ini pengguna internet lebih banyak mengakses internet untuk mencari informasi. Sedangkan alasan kedua adalah mencari ide dan inspirasi, serta tetap terhubung dengan keluarga dan teman jadi alasan ketiga.
Lambat laun, dominasi informasi digital akan berpusat kepada media sosial, bukan lagi di internet yang menjadi pusat portal media online. Tentu peningkatan misinformasi dan hoaks akan berpotensi ikut meningkat.
Media sosial tidak memiliki filterisasi validitas informasi. Segala informasi berupa foto dan video bisa beredar secara luas tanpa adanya pihak yang bisa validasi kebenaran informasi tersebut.
Stagnannya pengguna internet ketimbang media sosial, membuat kekhawatiran ini menjadi mungkin terjadi. Apalagi, penyebaran hoaks memang masih terjadi.
Diperparah saat ini warganet Indonesia lebih senang akses media sosial ketimbang internet. Durasi waktu menggunakan menjadi dasar hipotesis ini.
Menunjukkan, potensi media sosial mulai mengambil alih peran informasi di internet. Ditambah kecepatan internet Indonesia yang menurun, membuat media sosial lebih gampang di akses.