2. Durasi "bermain" internet menurun, sedangkan media sosial meningkat
Tahun lalu, warganet Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 8 jam 52 menit dalam sehari mengakses internet. Sedangkan tahun ini, waktu rata-rata mengakses internet menurun menjadi 8 jam 36 menit.
Di satu sisi, hal ini mengindikasikan jika kini warganet Indonesia kurang menganggap penting penggunaan internet. Di sisi lainnya, hal ini menunjukkan jika ada hal lebih penting lainnya yang bisa dilakukan ketimbang "bermain" internet.
Kemungkinan besar, mengakses internet kini sudah tidak menarik lagi ketimbang mengakses media sosial. Buktinya durasi mengakses media sosial malah berkembang.
Meski hanya meningkat selama 3 menit, tetap saja perkembangan media sosial ini jauh lebih baik ketimbang internet di Indonesia. Kini, rata-rata setiap pengguna media sosial di Indonesia menghabiskan 3 jam 17 menit per harinya untuk akses media sosial.
3. Kecepatan internet Indonesia menurun
Sebenarnya ini cukup menyedihkan bagi perkembangan dunia digital Indonesia. Bukannya meningkat mengejar ketertinggalan dengan negara lain, kecepatan internet Indonesia menurun.
Jika tahun kemarin rata-rata kecepatan download fixed internet sebesar 23,32 Mbps, tahun ini malah menurun menjadi 20,13 Mbps. Jumlah penurunan ini terbilang cukup banyak.
Tidak hanya penurunan kecepatan download fix internet, kecepatan internet melalui mobile juga menurun cukup banyak. Tahun kemarin, kecepatan internet mobile 17,26 Mbps tapi kini menurun menjadi 15,82 Mbps.
Tentu penurunan ini sangat miris jika kita membandingkan dengan target pemerintah yang juga ingin mengikuti perkembangan metaverse. Gak lucu kan di tengah meeting virtual internet ngadat.
Jangankan bermimpi untuk mengikuti metaverse, menuju generasi 5G pun akan susah. Berdasarkan laman Digital Trends, secara teori, kecepatan internet 5G sekitar 1-10 Gbps.Â