Artikel ini akan menjadi artikel pertama saya di tahun 2022, tahun yang akan menjadi penuh kejutan bagi saya. Di hari pertama tahun 2022 ini, saya ingin berbagi recap perjalanan 2021 saya di Kompasiana.
Perjalanan tahun 2021 saya di Kompasiana up and down. Di bulan Januari, saya hanya menulis 4 artikel saja, 3 artikel dari tulisan saya adalah tentang WandaVision series.
Sekadar untuk berbagi, saya memang membuat akun K ini sejak tahun 2019. Tapi hanya satu artikel dan menghilang sekian purnama.Â
Hingga akhirnya salah satu Kompasianer senior mengajak saya untuk aktif nulis di sini. Dia adalah teman saya, seorang mantan wartawan senior.
Katanya, tulisan saya terlalu bagus kalau tidak ditulis. Maksudnya, sayang kemampuan nulis saya jika tidak digunakan secara terus menerus, suatu saat bisa pudar.
Sebelum nulis di K, saya sempat menjadi penulis di situs blogging lain berwarna merah. Tulisan saya sering kali ramai pembacanya, bahkan 3 kali artikel saya masuk Line Today.
Dulu saat Line Today baru pertama kali muncul, berita di sana sangat digandrungi. Sehingga, ketika artikel saya masuk ke Line Today dan jadi artikel favorit di sana, jadi kebanggaan tersendiri untuk saya pribadi.
Berkembangnya situs blogging lain tersebut ternyata cukup menyulitkan buat saya. Artikel saya semakin banyak ditolak, alasannya beragam dan di luar nalar.
Pada akhirnya saya diajak berkenalan dengan Kompasiana. Menurut senior Kompasianer itu, nulis di K ada kesenangan tersendiri. Terlebih soal personal branding.
Awal-awal nulis di K saya tidak memahami rules yang tertera. Ya, seperti di artikel lainnya yang pernah saya tulis, saya bersenang-senang nulis di K tapi K-Rewards juga penting bagi saya.
Sebagai seorang ayah dari anak yang sudah mulai bisa minta jajan, K-Rewards sangat bermanfaat sekali.
Saya pikir sudah memenuhi kriteria 3 artikel dengan minimal 1.500 views saat itu sudah cukup. Ternyata, nominal itu juga ditentukan dari banyak artikel.
Semakin banyak artikel, banyak views, tentu menghasilkan banyak cuan. Teorinya begitu. Tapi di awal sangat susah. Mungkin artikel Marvel cukup banyak peminat, tapi artikel non Marvel sangat sedikit.
Meski begitu, saya sangat tertarik bagaimana cara bisa menjadi artikel terpopuler atau tren pekan ini. Saya pun berdiskusi dengan senior K tersebut.
Hasil diskusi, keyword dan SEO menjadi kunci. Saya menganggap ini adalah tantangan untuk saya. Dengan pengalaman dan ilmu yang saya miliki, saya mencoba sosial media.
Mungkin semua Kompasianer di sini juga melakukan hal yang sama share di WAG, posting di sosial media dan sebagainya. Tapi dapat ribuan pembaca itu sangat susah.
Artikel ini saya maksudkan untuk berbagi dengan para K-ners lainnya, tidak bermaksud untuk merasa lebih pintar daripada K-ners yang lebih senior.
Sebagai penulis kita memang diharapkan untuk fokus pada satu tema. Awalnya memang saya berkeinginan fokus tentang digital media dan sosial media, karena sesuai dengan bidang saya.
Tapi saya memandang ada tema lain yang lebih menguntungkan, yaitu Marvel. Semenjak saat itu, artikel saya 80% soal marvel, 15% soal digital media dan sosial media dan 5% tentang lainnya.
Dengan bergabung di fanpage facebook fans Marvel, views artikel saya semakin digenjot. Saya sempat kirim DM salah satu admin untuk meminta ijin berbagi artikel saya.
Lalu kenapa artikel saya sering masuk artikel terpopuler dan Tren Pekan Ini? Jawabannya, saya menggunakan salah satu ilmu Social Media Specialist, yaitu caption alias pengantar.
Ibarat marketing, caption itu seperti kalimat yang kita ucapkan untuk menarik minat pembeli. Jika tidak menarik, ya tentu gak akan ada pembeli. Bahasa kerennya, "lip service".Â
Di sosial media, caption sangat menentukan, apakah konten yang kamu buat menarik atau gak untuk dibaca.
Sering kan, kita menemukan caption provokatif atau caption yang sering bikin viral. Ya itu lah caption. Sebagai Social Media Specialist tentu saya paham caption apa yang menarik dan jadi perbincangan.
Bahkan gak jarang postingan saya di fanpage jadi perdebatan sesama fans karena saya membagikan artikel tentang rumor, terutama tentang Spider-Man.
Beberapa kali artikel saya masuk ke dalam tren pekan ini. Satu artikel yang paling banyak dibaca adalah tentang gugatan hukum Scarlett Johansson.
Artikel ini bahkan masuk menjadi artikel terpopuler Kompasiana kategori Hiburan diurutan ke 8.Â
Urutan ke 12, artikel saya yang lain juga ada. Artikel tentang bocornya gambar salah satu adegan film Spider-Man : No Way Home.
Bahkan artikel saya yang lain tentang karakter Marvel "White Vision" masuk first page di dalam pencarian google dengan keyword karakter tersebut.
Bagi saya itu sangat berarti, ternyata saya bisa membuktikan jika ilmu SEO yang saya miliki sangat bermanfaat.
Hasil semua itu, menempatkan saya menjadi nomor 5 Kompasianer terpopuler di tahun 2021. Bahkan untuk pertama kalinya saya diundang jadi narasumber di tv nasional karena tulisan saya. Bagaimana dengan 2022?
Saya tidak bisa banyak bicara sekarang, mengingat aturan main di Kompasiana sedikit berbeda. Selain itu, tahun 2022 menjadi petualangan baru saya.
Saya tidak menyangka, jika di umur sekian, saya masih harus berkelana memulai pekerjaan dari awal lagi. Terlebih tantangan lebih besar dari sebelumnya.
Sebisa mungkin, tahun 2022 menjadi pembuktian saya bisa lebih baik daripada tahun kemarin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H