Tapi bukan itu yang saya permasalahkan. Saya iseng mencoba melihat para penerima rewards lainnya. Ternyata saya menemukan jika ada Kompasianer lain yang mempunyai jumlah viewer hampir sama.
Bedanya, ada salah satu artikel viewer hingga belasan ribu yang merupakan artikel topil. Sedangkan saya, total semua artikel dan jang menulis topil.
Sebagai catatan dan perlu digarisbawahi, saya tidak ada maksud menyerang Kompasianer lain. Hanya ingin mencurahkan uneg - uneg untuk admin K saja.
Lalu di tengah semangat menulis yang runtuh karena masalah pekerjaan, saya juga kehilangan semangat karena meski saya memiliki sebanyak apapun viewer jika tidak menulis topil ya tidak akan mengangkat rewards.
Bulan ini sebenarnya saya cukup senang dengan hasil menulis saya, karena banyak artikel saya memiliki viewer ribuan dan belasan ribu.
Saya sendiri senang menulis terkait film Marvel, sosial media, viral dan kekinian. Jarang sekali topil yang saya tulis, karena saya tidak memahami konteks permasalahan.
Bulan ini, jika merujuk pada viewer yang tertampil di Kompasiana, saya melakukan penghitungan manual. Total saya mendapatkan viewer 71 ribu.
Ini menyenangkan bagi saya sebenarnya, karena letak kepuasan penulis online ya seberapa banyak viewer yang membaca. Ini juga tanda bahwa misi saya cukup berhasil, artikel saya sebagai rujukan terkait Marvel.
Untuk mendapatkan viewer tersebut, saya melakukan secara organik tidak pakai ads ataupun mesin aneh-aneh. Duit darimana pakai begituan.
Entah benar atau tidak, saya melakukan analisa dan cukup berhasil. Sebagai Social Media Specialist saya menggunakan kemampuan saya dalam "mempraktekkan" kemampuan bersosial media.
Pertama, saya melakukan analisa di sosial media Kompasiana baik itu facebook atau twitter.Â