Sensor yang mereka inginkan tidak hanya berkaitan dengan adegan intim yang ada di dalam cerita film. Hal itu tentu saja membuat negara tersebut tidak diberikan sertifikat distribusi.
Lain halnya yang terjadi di Kuwait dan Qatar, film karya Chloe Zhao itu diblokir dari bioskop negara tersebut. Menurut laman Deadline hal itu mungkin bukan disebabkan adegan ciuman sesama jenis.Â
Kemungkinan hal itu diduga karena di negara tersebut secara historis memiliki masalah dengan penggambaran dewa dan nabi, sesuatu yang dianggap sebagai bentuk "menghujat".
Lalu bagaimana dengan film Eternals di Indonesia?
Film ini sempat membuat ragu para fans dan pecinta film Marvel. Ini mengingat adanya adegan tersebut. Sutradara dan rumah produksi Disney sempat bersikukuh tidak memperbolehkan adanya pemotongan sensor adegan.
Akhirnya fans Marvel di Indonesia sedikit bernapas lega usai kabar usai Lembaga Sensor Film Indonesia memastikan film Eternals yang memiliki konten seks dan LGBTQ lulus sensor dengan klasifikasi 13+.
Hal ini pun langsung disampaikan oleh Lembaga Sensor Film Indonesia melalui akun resmi instagram miliknya pada Jumat (5/11) kemarin.
Dalam keterangannya, LSF mengatakan, jika materi film Eternals sudah diterima sejak Kamis (4/11). Kemudian di hari Jumat kemarin (5/11) film Eternals sudah lulus sensor.
Dengan kabar Disney merestui adanya sensor adegan intim itu, kemungkinan besar, diduga film Eternals juga mengalami sensor serupa di bioskop Indonesia.
Baca juga, "Meski Berbau Konten Seks dan LGBTQ, Lembaga Sensor Film Indonesia Akhirnya Luluskan Film "Eternals""
Meski sudah lulus sensor, publik masih belum lega jika film Eternals belum ada konfirmasi tanggal. Namun yang ditunggu-tunggu itu akhirnya muncul