Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Akhirnya Indonesia Bawa Pulang Piala Thomas Setelah 19 Tahun, Jojo Penentu Kemenangan!

17 Oktober 2021   22:21 Diperbarui: 17 Oktober 2021   22:39 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie. Sumber : Badminton Photo

Penantian membawa pulang Piala Thomas ke Indonesia setelah 19 tahun lamanya tidak pernah diraih Indonesia akhirnya terbayarkan. Terakhir kali Indonesia menjadi juara Thomas Cup pada tahun 2002.

Kemenangan Indonesia di final atas juara bertahan China ini terbilang keberuntungan. Mengingat banyak pemain unggulan pemain negeri tirai bambu itu tidak main.

Meski begitu, tim bulu tangkis China bukan tim baru di kejuaraan bulu tangkis dunia. Buktinya di pertandingan pertama, Ginting harus susah payah meraih kemenangannya.

Baca juga, "Pertandingan Pertama Final Lawan China, Ginting Menang Susah Payah Kalahkan Lu Guangzu"

Pertandingan ketiga menjadi pertandingan penentuan Indonesia di Final Thomas Cup 2021. Pertandingan ini mempertemukan Jonatan Christie dengan Li Shifeng.

Sebelumnya, Indonesia sudah unggul 2-0 atas tim lawan China. Kemenangan itu diraih Ginting dan pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto.

Berada di atas angin, Jojo menekan tim lawan sejak pertandingan baru dimulai. Bahkan Jojo sempat unggul jauh 6-0, sebelum Li Shifeng berhasil mengejar kedudukan hingga 8-6.

Interval awal set pertama pun pada akhirnya dimenangkan oleh Jojo. Di awal interval lanjutan, kedua pemain menunjukkan kemampuannya bermain bulu tangkis.

Saling menunjukkan teknik skill bermain, kedua pemain ini saling mengejar angka. Meski Jojo unggul di atas kertas berada di rating 7 dunia, tapi Li Shifeng cukup menyulitkan Jojo.

Beberapa kali Jojo harus jatuh bangun akibat smash-smash menyilang Li Shifeng. Tapi Jojo tidak mudah menyerah dengan mudah. Dia terus menekan tim lawan.

Keunggulan teknik dan mental Jojo terlihat di jelang akhir pertandingan. Pada akhirnya, set pertama harus berakhir 21-14 untuk keunggulan Jonatan Christie.

Memasuki set kedua, Li Shifeng tampil dengan performa maksimal. Sejak awal terus menekan Jojo dengan skor 5-1. Bahkan Jojo harus kesusahan di interval awal set kedua ini.

Interval awal set kedua akhirnya dimenangkan tim lawan Li Shifeng dengan skor 11-3. Keunggulan tim lawan ini terlihat semakin menguntungkan mengingat Jojo seperti kehilangan fokus bermain.

Jojo terlihat sering melakukan kesalahan sendiri seperti melakukan pengembalian shuttle cock yang melebar.

Jojo akhirnya bisa mengejar ketinggalan angka cukup jauh dari tim lawan, skor sempat berada di angka 13-9. Pertambahan angka perlahan beruntun akhirnya bisa dilakukan Jojo.

Pertandingan seru di set kedua terjadi. Jojo mulai terlihat on fire, di kembali fokus dalam permainannya.

Namun, Li Shifeng sulit dikalahkan di set kedua ini. Dia sempat unggul 18-13. Tapi Jojo bisa mengejar menjadi 19-18. Semakin tipis poin kedua pemain ini.

Pada akhirnya, set kedua akhirnya berakhir dengan skor 21-18. Jojo harus mengakui keunggulan Li Shifeng di set kedua ini. Keputusan rubber game pun harus dilakukan.

Set ketiga sempat unggul dua angka, ternyata membuat Jojo kehilangan fokus permainannya. Li Shifeng bisa mengejar angka hingga 3-2.

Jojo terlihat banyak melakukan kesalahan di set ketiga ini. Banyak bola yang dibuang sia-sia oleh Jojo, meski sebenarnya lawan tidak memberikan perlawanan berarti.

Interval set ketiga akhirnya dimenangkan Li Shifeng dengan skor 11-9. Tidak mudah bagi Jonatan mengalahkan pemain muda China berumur 21 tahun ini.

Teknik dan skill bermain Li Shifeng sangat baik dan sering kali menyulitkan Jonatan Christie, meski dia berada jauh dibawah Jojo secara peringkat.

Pada akhirnya, paruh akhir set ketiga berakhir dengan skor 21-14, Jojo akhirnya memastikan kemenangan Indonesia atas China dan membawa pulang piala Thomas kembali ke Indonesia.

Kepastian kemenangan Jojo ini usai smash silangnya gagal dikembalikan oleh Li Shifeng. Dengan ini, Jojo kembali menjadi pahlawan dua pertandingan berturut-turut usai lawan tim tuan rumah Denmark.

Baca Juga, "Indonesia Lolos Final Thomas Cup 2021, Jojo Jadi Juru Kunci Kemenangan Lawan Tuan Rumah Denmark"

Meski jadi penentu kemenangan, tapi kejuaraan ini bukan kemenangan pribadi. Ini adalah pertandingan tim putra Indonesia yang begitu impressif dalam kejuaraan tahun ini.

"Pertama, saya sangat bersyukur karena saya bisa bermain dengan baik hari ini. Saya bisa keluar dari tekanan dan rasa gugup. Sejujurnya pada gim pertama saya merasa gugup. Saya tidak bisa mengendalikan jalannya permainan," kata Ginting seperti dilansir dari Badminton Talk.

Tapi pada gim kedua dan ketiga, kata Ginting, dirinya berusaha keras untuk lebih rileks dan menikmati permainan. Ternyata semua berjalan dengan baik.

"Sesungguhnya saya sudah menyiapkan (strategi) untuk melawan Lu atau Shi Yuqi semalam karena kami tidak tau siapa yg bermain. Saya sudah bertemu Lu 2 kali sebelumnya. Keduanya berlangsung sangat alot. Saya pikir hari ini akan lebih sulit karena final Thomas Cup. Kami sangat menanti pertandingan kali ini," kata Ginting.

Meski begitu, Ginting juga mengakui jika permainannya tidak begitu baik, mengingat banyak kesalahan yang dia lakukan. Kesalahan itu membuatnya kesusahan di set pertama.

Pada akhirnya Ginting memenangkan pertandingan pertama dengan rubber game. Kemenangan Ginting menjadi pelecut semangat bagi tim ganda putra Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun