Teknik dan skill bermain Li Shifeng sangat baik dan sering kali menyulitkan Jonatan Christie, meski dia berada jauh dibawah Jojo secara peringkat.
Pada akhirnya, paruh akhir set ketiga berakhir dengan skor 21-14, Jojo akhirnya memastikan kemenangan Indonesia atas China dan membawa pulang piala Thomas kembali ke Indonesia.
Kepastian kemenangan Jojo ini usai smash silangnya gagal dikembalikan oleh Li Shifeng. Dengan ini, Jojo kembali menjadi pahlawan dua pertandingan berturut-turut usai lawan tim tuan rumah Denmark.
Baca Juga, "Indonesia Lolos Final Thomas Cup 2021, Jojo Jadi Juru Kunci Kemenangan Lawan Tuan Rumah Denmark"
Meski jadi penentu kemenangan, tapi kejuaraan ini bukan kemenangan pribadi. Ini adalah pertandingan tim putra Indonesia yang begitu impressif dalam kejuaraan tahun ini.
"Pertama, saya sangat bersyukur karena saya bisa bermain dengan baik hari ini. Saya bisa keluar dari tekanan dan rasa gugup. Sejujurnya pada gim pertama saya merasa gugup. Saya tidak bisa mengendalikan jalannya permainan," kata Ginting seperti dilansir dari Badminton Talk.
Tapi pada gim kedua dan ketiga, kata Ginting, dirinya berusaha keras untuk lebih rileks dan menikmati permainan. Ternyata semua berjalan dengan baik.
"Sesungguhnya saya sudah menyiapkan (strategi) untuk melawan Lu atau Shi Yuqi semalam karena kami tidak tau siapa yg bermain. Saya sudah bertemu Lu 2 kali sebelumnya. Keduanya berlangsung sangat alot. Saya pikir hari ini akan lebih sulit karena final Thomas Cup. Kami sangat menanti pertandingan kali ini," kata Ginting.
Meski begitu, Ginting juga mengakui jika permainannya tidak begitu baik, mengingat banyak kesalahan yang dia lakukan. Kesalahan itu membuatnya kesusahan di set pertama.
Pada akhirnya Ginting memenangkan pertandingan pertama dengan rubber game. Kemenangan Ginting menjadi pelecut semangat bagi tim ganda putra Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H