Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Digugat, Disney Berpotensi Kehilangan Hak Cipta Iron Man dan Berbagai Macam Karakter Marvel

26 September 2021   13:49 Diperbarui: 26 September 2021   13:55 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasib sial nampaknya diterima oleh Disney dalam beberapa waktu terakhir. Belum selesai masalah 'Scarlett Lawsuit' alias gugatan hukum Scarlett Johansson, Disney menerima masalah hukum lainnya.

Masalah ini datang dari para ahli waris pengarang besar komik Marvel. Disney sebagai perusahaan besar, termasuk Marvel yang menaungi beberapa perusahaan, jelas akan mempertahankan hal ini.

Namun, lawannya juga bukan main-main. Mereka adalah para ahli waris dari Stan Lee, Steve Ditko dan Gene Colan. Banyak karakter komik Marvel yang telah mereka buat.

Contohnya saja,  Iron Man, Spider-Man, Dr. Strange, Ant-Man, Hawkeye, Black Widow, Falcon, Thor dan masih banyak lainnya. Jika kalah, Disney harus berbagi kepemilikan karakter bernilai miliaran.

Dilansir dari laman The Hollywood Reporter, para ahli waris itu mengajukan penghentian hak cipta terhadap karakter yang pernah dibuat oleh ketiga pengarang komik Marvel itu.

Namun, Disney berpendapat, bahwa karakter-karakter ini tidak memenuhi syarat untuk penghentian hak cipta karena mereka adalah karya yang dibuat untuk disewa. Ini merupakan argumen yang sama yang digunakan terhadap warisan Jack Kirby.

Pada bulan Agustus lalu, administrator ahli waris Ditko mengajukan pemberitahuan penghentian karakter Spider-Man kepada Marvel, usai pertama kali dikenalkan dalam bentuk buku komik pada tahun 1962.

Berdasarkan ketentuan, penghentian undang-undang hak cipta, penulis atau ahli warisnya dapat mengklaim kembali hak yang telah diberikan kepada penerbit setelah menunggu jangka waktu yang ditetapkan undang-undang.

Menurut pemberitahuan penghentian hak cipta itu, Marvel harus menyerahkan hak Ditko atas karakter ikoniknya pada Juni 2023. Sehingga, ini akan berpengaruh pada nasib proyek Spider-Man apapun di masa depan.

Menurut laman The Direct, penghentian hak cipta ini hanya berlaku di Amerika Serikat, yang berarti bahwa Disney akan tetap mengontrol dan mengambil untung dari pasar luar negeri.

Dikabarkan, Disney yang diwakili oleh Dan Petrocelli akan berupaya menjaga hak ciptanya atas berbagai karakter Marvel tetap utuh. Untuk itu, pihak studio rencananya akan menggunakan "Metode Marvel" dalam upaya menghadapi penghentian hak cipta ini. 

"Metode Marvel" sendiri merupakan upaya kolaboratif internal antara penulis dan seniman. Penulis akan mendiskusikan ide dasar dengan seniman yang bertanggung jawab untuk detail yang lebih penting.

Sekadar diketahui, pengakhiran hak cipta adalah penghentian pengalihan hak cipta seseorang. Setelah penghentian, hak-hak tersebut ditransfer kembali ke pencipta asli dari karya berhak cipta. 

Satu kasus terkenal saat ahli waris Siegel maju ke pengadilan dengan tututan terhadap DC Comics atas karakter Superman dan karakter lain yang berafiliasi dengannya. Saat ini masih sulit untuk menentukan kapan lisensi atau pengalihan hak cipta dapat dihentikan. 

Cara kerja hak cipta telah berubah berkali-kali selama beberapa dekade, tetapi setidaknya di bawah Undang-Undang Hak Cipta tahun 1976, yang berlaku pada tahun 1978, durasi perlindungan hak cipta sebelumnya berubah menjadi 56 tahun.

Pengakhiran hak cipta dapat mulai berlaku kapan saja dalam jangka waktu lima tahun jika karya tersebut dibuat sebelum tahun 1978, yang dibuka tepat 56 tahun sejak tanggal hak cipta awalnya dijamin.

Sebagai contoh, Amazing Fantasy #15 diterbitkan pada tahun 1962, debut Peter Parker sebagai karakter Spider-Man. Setelah 56 tahun, itu berarti jeda penghentian hak cipta dimulai pada 2018 dan akan berakhir pada 2023.

Itulah sebabnya mengapa Marvel terdaftar berpotensi kehilangan hak cipta pada Juni 2023. Namun, mengingat ini bukan kasus penghentian hak cipta pertama yang melibatkan Marvel dan Disney, kecil kemungkinan mereka akan kalah. 

Tampaknya Marvel dan Disney akan menggunakan argumen serupa dari kasus-kasus terdahulu, seperti saat dengan ahli waris Jack Kirby dan melawan ahli waris Siegel.

Tentunya, dengan berakhirnya hak cipta yang dipegang oleh Marvel ini, sedikit banyak akan berpengaruh pada proyek Marvel Cinematic Universe di masa depan. Terlebih, beberapa waktu terakhir sempat tercetus kabar, jika crossover Spider-Man - Venom akan segera dilakukan.

Dengan masalah ini, setidaknya akan mengganggu bisnis raksasa Disney dalam mengumpulkan pundi-pundi emas. Terlebih saat ini sendiri mereka masih berupaya menghadapi tuntutan Scarlett Johansson.

Baca juga, "Dampak Gugatan Scarlett Johansson kepada Disney, Russo Brothers Berpotensi tidak Akan Kembali Garap Film Marvel".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun