Dikabarkan, Disney yang diwakili oleh Dan Petrocelli akan berupaya menjaga hak ciptanya atas berbagai karakter Marvel tetap utuh. Untuk itu, pihak studio rencananya akan menggunakan "Metode Marvel" dalam upaya menghadapi penghentian hak cipta ini.Â
"Metode Marvel" sendiri merupakan upaya kolaboratif internal antara penulis dan seniman. Penulis akan mendiskusikan ide dasar dengan seniman yang bertanggung jawab untuk detail yang lebih penting.
Sekadar diketahui, pengakhiran hak cipta adalah penghentian pengalihan hak cipta seseorang. Setelah penghentian, hak-hak tersebut ditransfer kembali ke pencipta asli dari karya berhak cipta.Â
Satu kasus terkenal saat ahli waris Siegel maju ke pengadilan dengan tututan terhadap DC Comics atas karakter Superman dan karakter lain yang berafiliasi dengannya. Saat ini masih sulit untuk menentukan kapan lisensi atau pengalihan hak cipta dapat dihentikan.Â
Cara kerja hak cipta telah berubah berkali-kali selama beberapa dekade, tetapi setidaknya di bawah Undang-Undang Hak Cipta tahun 1976, yang berlaku pada tahun 1978, durasi perlindungan hak cipta sebelumnya berubah menjadi 56 tahun.
Pengakhiran hak cipta dapat mulai berlaku kapan saja dalam jangka waktu lima tahun jika karya tersebut dibuat sebelum tahun 1978, yang dibuka tepat 56 tahun sejak tanggal hak cipta awalnya dijamin.
Sebagai contoh, Amazing Fantasy #15 diterbitkan pada tahun 1962, debut Peter Parker sebagai karakter Spider-Man. Setelah 56 tahun, itu berarti jeda penghentian hak cipta dimulai pada 2018 dan akan berakhir pada 2023.
Itulah sebabnya mengapa Marvel terdaftar berpotensi kehilangan hak cipta pada Juni 2023. Namun, mengingat ini bukan kasus penghentian hak cipta pertama yang melibatkan Marvel dan Disney, kecil kemungkinan mereka akan kalah.Â
Tampaknya Marvel dan Disney akan menggunakan argumen serupa dari kasus-kasus terdahulu, seperti saat dengan ahli waris Jack Kirby dan melawan ahli waris Siegel.
Tentunya, dengan berakhirnya hak cipta yang dipegang oleh Marvel ini, sedikit banyak akan berpengaruh pada proyek Marvel Cinematic Universe di masa depan. Terlebih, beberapa waktu terakhir sempat tercetus kabar, jika crossover Spider-Man - Venom akan segera dilakukan.
Dengan masalah ini, setidaknya akan mengganggu bisnis raksasa Disney dalam mengumpulkan pundi-pundi emas. Terlebih saat ini sendiri mereka masih berupaya menghadapi tuntutan Scarlett Johansson.