Di sosial media twitter viral tentang informasi mengenai kekejaman yang dilakukan oleh KKB terhadap warga sipil di Papua. Korbannya adalah nakes yang bertugas di Papua.
Informasi mengenai kekejaman ini disampaikan oleh Marselinus Ola Attanila, salah seorang nakes yang juga turut menjadi korban. Kejadian itu berada di Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pengunungan Bintang, Papua.
Menurut laman Merdeka, KKB menyerang puskesmas di wilayah tersebut dan membakarnya. Salah satu korban meninggal adalah seorang nakes bernama Suster Gabriela Meilan (22).
Marselinus mengatakan, sebelum melakukan pembakaran terhadap Puskesmas. Para KKB lebih dulu melakukan perusakan seperti menghancurkan kaca-kaca.
Saat pembakaran terjadi, kata Marselinus, di dalam Puskesmas hanya tersisa dirinya, Patra dan juga ketiga suster. Saat itu, Patra sendiri sedang Buang Air Besar (BAB).
Dia bercerita jika mereka sempat bersembunyi di dalam barak. Namun, mereka kemudian berpindah bersembunyi ke dalam WC karena lebih aman. Kemudian, sekitar pukul 09.20 Wit, kata Marselinus kondisi sudah tidak kondusif bagi mereka.
Menurutnya plafon-plafon bangunan tempat bersembunyi mulai runtuh. Sehingga, membuatnya memilih mengajak ketiga suster keluar dari lokasi persembunyian.
Namun, nasib sial menghampiri mereka. Saat kabur keluar, mereka dihadang oleh kelompok KKB. Sempat kabur bersembunyi ke WC rumah warga, namun sayangnya KKB juga turut menyerang rumah warga.
Tidak hanya itu, pasar serta bank, rumah distrik yang ada di sekitar barak medis itu juga turut dibakar. Akhirnya, karena terdesak, Marselinus memilih mengajak para suster untuk lompat ke jurang menyelamatkan diri.
Padahal, jurang itu cukup terjal dengan ke dalam kurang lebih 500 meter dengan sudut ketajaman 90 derajat yang berada di belakang lokasi mereka saat itu.
"Tanpa berpikir panjang, saya bertanya kepada ketiga suster itu bagaimana kita harus mengamankan diri, mereka menjawab ya kita lompat saja. Akhirnya tanpa berpikir panjang, saya hitung 1 sampai 3, dan saya sendiri lompat pertama, kemudian tiga suster mengikuti saya untuk melompatnya," katanya.
Meski mereka kabur melompat jurang, pada akhirnya para suster tertangkap KKB. Marselinus sendiri selamat karena bersembunyi di antara tebing dan juga akar-akar.
Ketiga suster yang ditangkap, diperlakukan tidak manusiawi. Selain itu, para suster juga dilecehkan oleh kelompok KKB dan membuat para suster itu pingsan.
Ternyata, saat itu ketiga suster didorong oleh KKB ke sebuah jurang dengan kedalaman sekitar 300-400 meter. Hal itu dikarenakan, para suster yang pingsan tersebut dianggap sudah meninggal dunia.
Menurut cerita Marselinus, saat dilempar ke jurang, ketiga suster tersebut sebenarnya sudah kembali sadar dan sempat bersembunyi kembali. Namun sayangnya, KKB kembali menuju ke lokasi para suster.
Naas bagi salah satu suster bernama suster Ela, meski sudah sadar, namun sudah tidak ada tenaga untuk bersembunyi dan tersangkut di pohon. Suster tersebut langsung di bunuh saat itu.
Akhirnya jenazah Suster Gabriela (Ela) dapat ditemukan dua hari setelah kejadian atau tepatnya pada sekitar pukul 17.30 Wit. Tak hanya Suster Ela, petugas juga menemukan Suster Kristin.
Menyikapi ini, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih meminta pemerintah melindungi tenaga kesehatan (nakes) yang sedang bertugas di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Kami memohon kepada aparat dan pemerintah untuk sementara kawan-kawan nakes ini mungkin tetap bekerja tetapi ditarik ke tempat yang aman dan kita meminta kawan-kawan dilindungi," katanya kepada merdeka.com, Jumat (17/9).
Melalui akun twitternya, PB IDI merasa berduka atas kejadian ini. Tweet ini pun cukup ramai dengan tagar #SaveNakesIndonesia, mendapatkan like 1 ribu kali dan retweet 577 kali.
Serangan terhadap nakes dan fasilitas kesehatan merupakan kejahatan kemanusiaan serius. Pemerintah harus berupaya untuk mengusut secara tuntas dan mencegah kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari. #SaveNakesIndonesia— PB IDI (@PBIDI) September 16, 2021
Dilansir dari Tribunnews, Gubernur Papua Lukas Enembe menyayangkan aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membunuh nakes dan melecehkan serta melukai empat orang lainnya, di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Melalui Muhammad Rifai Darus juru bicara Gubernur Papua menyampaikan, rasa duka atas tewasnya suster Gabriella Maleani akibat aksi kejam KKB pada Senin (13/9/2021) lalu.
Menurut dia, saat ini Papua masih membutuhkan banyak nakes yang mau mengabdi di wilayah-wilayah pelosok. Lukas Enembe pun berharap, koordinasi pemkab dan pihak terkait harus dilakukan untuk menyelesaikan kasus ini.
Berikut penjelasan lengkap Marselinus Ola Attanila melalui video lengkap yang diunggah oleh akun centang biru bernama Olvah yang merupakan warga kelahiran Papua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI