"Tanpa berpikir panjang, saya bertanya kepada ketiga suster itu bagaimana kita harus mengamankan diri, mereka menjawab ya kita lompat saja. Akhirnya tanpa berpikir panjang, saya hitung 1 sampai 3, dan saya sendiri lompat pertama, kemudian tiga suster mengikuti saya untuk melompatnya," katanya.
Meski mereka kabur melompat jurang, pada akhirnya para suster tertangkap KKB. Marselinus sendiri selamat karena bersembunyi di antara tebing dan juga akar-akar.
Ketiga suster yang ditangkap, diperlakukan tidak manusiawi. Selain itu, para suster juga dilecehkan oleh kelompok KKB dan membuat para suster itu pingsan.
Ternyata, saat itu ketiga suster didorong oleh KKB ke sebuah jurang dengan kedalaman sekitar 300-400 meter. Hal itu dikarenakan, para suster yang pingsan tersebut dianggap sudah meninggal dunia.
Menurut cerita Marselinus, saat dilempar ke jurang, ketiga suster tersebut sebenarnya sudah kembali sadar dan sempat bersembunyi kembali. Namun sayangnya, KKB kembali menuju ke lokasi para suster.
Naas bagi salah satu suster bernama suster Ela, meski sudah sadar, namun sudah tidak ada tenaga untuk bersembunyi dan tersangkut di pohon. Suster tersebut langsung di bunuh saat itu.
Akhirnya jenazah Suster Gabriela (Ela) dapat ditemukan dua hari setelah kejadian atau tepatnya pada sekitar pukul 17.30 Wit. Tak hanya Suster Ela, petugas juga menemukan Suster Kristin.
Menyikapi ini, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih meminta pemerintah melindungi tenaga kesehatan (nakes) yang sedang bertugas di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Kami memohon kepada aparat dan pemerintah untuk sementara kawan-kawan nakes ini mungkin tetap bekerja tetapi ditarik ke tempat yang aman dan kita meminta kawan-kawan dilindungi," katanya kepada merdeka.com, Jumat (17/9).
Melalui akun twitternya, PB IDI merasa berduka atas kejadian ini. Tweet ini pun cukup ramai dengan tagar #SaveNakesIndonesia, mendapatkan like 1 ribu kali dan retweet 577 kali.
Serangan terhadap nakes dan fasilitas kesehatan merupakan kejahatan kemanusiaan serius. Pemerintah harus berupaya untuk mengusut secara tuntas dan mencegah kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari. #SaveNakesIndonesia— PB IDI (@PBIDI) September 16, 2021