Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dilema Karyawan ketika Rangkap Tugas Dibayar "Makasih Mas"

11 Agustus 2021   10:57 Diperbarui: 11 Agustus 2021   11:44 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ucapan terima kasih. Sumber : Inc Magazine

Sejak tahun 2010 saya bekerja di beberapa tempat, seringkali pimpinan tempat kerja meminta kita untuk mengerjakan tugas yang seharusnya bukan ranah kita. Tapi tetap saja pimpinan kantor meminta kita yang melakukan.

Alasannya beragam, mulai dari tidak ada SDM, percaya dengan saya secara personal, hingga alasan saya punya background yang mumpuni dalam melakukan pekerjaan itu.

Sebenarnya secara personal saya tidak mempermasalahkan, tetapi jika itu bisa dihitung jari. Nyatanya, tugas rangkap ini dilakukan tidak hanya satu dua kali, tapi terlalu sering.

Mungkin tidak hanya saya, kamu yang sedang membaca artikel ini dan banyak karyawan lainnya pun juga mengalami hal ini. Keseringannya usai rangkap tugas hanya mendapat ucapan "Makasih Mas".

Bagi saya dan teman-teman, ucapan ini sampai dibuat jokes tersendiri. Contohnya saja saat ditanya, "pasti bayarannya gede soalnya jobnya tambah banyak". Jawabannya selalu sama, "ya dibayar 2M. Makasih Mas".

Nominal 2 M bagi sebagian orang mungkin sudah bikin mata ijo. Coba bayangkan, saya tidak hanya sekali mendapatkan bayaran 2M ini, saya sudah bisa disebut sebagai Crazy Rich gak nih? 

Anggap saja sebulan sekali selama satu tahun, sudah berapa M yang saya dapatkan? Ya tentu itu bukan nominal uang sesungguhnya dan saya juga tidak mengharapkan dibayar dengan nominal segitu.

Saya sendiri merupakan tipikal pribadi yang tidak selalu mengukur segala sesuatu dengan uang. Jika saya merasa itu bisa menjadi upgrade kemampuan saya dan peluang saya menjalin lebih banyak network ya tentu akan saya sikat.

Tentunya, harapan saya adalah dengan melakukan hal itu saya menjadi berkembang lebih baik, siapa tahu mendapatkan "kondisi lebih baik" dari sisi finansial dan tempat yang nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun