Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Alasan Kenapa Jadi Social Media Management Perlu Jam Terbang

29 Juli 2021   08:19 Diperbarui: 29 Juli 2021   11:47 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengguna media sosial| Sumber: businessinsider.com via Kompas.com

Di era kekinian, sosial media menjadi hal krusial untuk mengenalkan brand, produk, hingga profiling personal. Karena itu, maka perlulah management yang baik.

Untuk memanage sosial media yang baik itu perlu jam terbang yang mumpuni dan ketekunan. Ibaratnya perlu mengarungi beragam badai agar bisa menghasilkan karya terbaik.

Ini hanya perumpamaan. Namun, begitulah yang seharusnya untuk menjadi Social Media Management. Harus tahu beragam isu, angle "konten" yang diangkat, hingga SEO.

Misalnya saja untuk menjadi Social Media Management di pemerintahan, ya harus tahu culture daerah tersebut. Selain itu, juga harus tahu beragam isu yang akan diangkat.

Itu hanya dua dari banyak hal yang harus diketahui Social Media Management di pemerintahan. Tidak menutup kemungkinan juga harus up-to-date tentang kebijakan daerahnya.

Beda lagi dengan Social Media Management di bidang foodies. Pertama kali memang harus mengenal baik produk yang diangkat. Apa yang menjadi istimewa produk perlu ditonjolkan.

Selain itu, cara "mengemas" produk foodies itu menjadi konten juga menjadi penilaian sendiri. Konten itu baiknya berupa foto, video, grafis atau yang lain juga perlu diatur.

Sense of creativity setiap orang berbeda. Namun bagi para Social Media Management dengan jam terbang tinggi, sudah paham betul konten tersebut dikemas seperti apa.

Semua itu belum termasuk konten tersebut baiknya ditaruh di feed Instagram atau stories. Malah apakah konten tersebut bisa memakai cara kekinian menggunakan Reels.

Jika kamu mengemas konten tersebut dengan baik dan gambar cantik, Reels itu opsi terbaik mengenalkan brand yang kamu pegang. Alasannya, Reels mengusung konsep sama seperti TikTok.

Di Reels, jika banyak penonton yang menyukai, tidak menutup kemungkinan akan muncul di layar pengguna instagram lainnya (bukan follower akun Instagrammu). Ini merupakan benefit.

Nah, jam terbang ini memang tidak bisa instan. Semuanya harus dimulai dari bawah. Ya mulai dari admin media sosial terlebih dahulu, baru naik menjadi Social Media Specialist.

Setelah paham, barulah naik tingkat menjadi Social Media Management. Tugas ini lebih tentang bagaimana manage akun sosmed bisa mendapatkan engagement yang tinggi.

Jika sebuah akun mendapatkan engagement tinggi, berimplikasi terhadap brand awareness, produk atau profilling seseorang yang diangkat.

Dengan mendapatkan brand awareness yang baik, tentunya konsumen setia bisa bertambah. Jangka panjangnya, pemasukan juga akan bertambah dan membesarkan perusahaan tersebut.

Ilustrasi Social Media Management. Sumber : NBT Digital
Ilustrasi Social Media Management. Sumber : NBT Digital

Para Social Media Management juga harus mengetahui hal dasar tentang SEO alias Search Engine Optimization. Saat ini, SEO adalah modal utama bagi para Social Media Management dalam mengenalkan akunnya.

Jika kamu expert tentang SEO, ibaratnya serasa kamu menguasai dunia digital. Misalnya saja kamu sedang menjadi social media management produk kue kering di Surabaya.

Di kota besar, penjual kue kering sangat banyak. Terlebih saat ini jajanan kue kering sudah menjamur hingga sudut kota. Nah, jika kamu menguasai SEO, ketika orang browsing nama "brand" kue keringmu akan muncul teratas.

Dilansir dari laman WebFX, SEO adalah strategi pemasaran digital, berfokus pada kehadiran situs webmu yang muncul di hasil pencarian di mesin pencari seperti Google. 

Ketika dirimu memahami cara kerja SEO, kamu dapat menggunakan berbagai taktik untuk meningkatkan visibilitas (atau seberapa tinggi peringkatmu) dihasil pencarian.

Semakin mesin pencari melihat seberapa ramah situs webmu bagi mereka dan pengguna, itu meningkatkan kemungkinan situsmu akan mendapat peringkat yang baik untuk berbagai pencarian.

Selain memahami SEO, sebagai Social Media Management, kamu juga harus mengerti mengenai ads. Bagi semua orang menganggap ads itu mudah. Ya memang mudah, tapi jika tidak memahami ads yang efisien akan membuang uang.

Saya sendiri pernah memasang ads untuk sebuah brand di Surabaya yang kini sudah mendapatkan "centang biru". Sebelum centang biru tersebut, saya memulai brand itu dari bawah.

Salah satu yang saya lakukan adalah memasang ads. Saya waktu itu dipercayai untuk memegang ads dengan modal 5 juta dalam setahun. Dalam perjalanannya, saya hanya menggunakan 2,7 juta saja.

Ya tetap yang saya laporkan ya 2,7 juta, saya tidak mau korupsi sepeserpun uang. Namun, hasilnya saat ini brand tersebut menjadi rujukan bagi warga Surabaya dan malah kini sudah centang biru.

Di sisi lain, beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan UKM kuliner Surabaya yang cukup sukses. Dia memenangkan sebuah lomba yang berhadiah voucher ads 12 juta. Karena dia tidak mengerti ads, dia meminta orang lain.

Tapi, setelah ads itu berakhir, tidak ada dampak apapun dalam management Instagramnya. Dilihat secara follower, masih terlalu kecil, otomatis engagementnya tidak terlalu besar.

Itu juga secara tidak langsung berhubungan dengan pendapatannya. Itu adalah salah satu contoh bagaimana jika kita kurang memahami management social media yang baik.

Terutama tentang pasang ads, karena jika tidak tepat, jatuhnya akan buang-buang uang saja tanpa hasil. Oleh karena itu, Social Media Management bukan sekadar ambil gambar dan upload.

Perlu adanya jam terbang yang mumpuni dalam hal management social media. Ini hanya didapatkan dengan cara ketekunan dan mau belajar tentang 'ilmu kekinian'. Jika tidak, ya akunmu akan stagnan di tempat yang sama.

Meski saya sudah hampir 5 tahun bergelut di dunia social media, dalam hal mengembangkan social media, saya tidak pernah berhenti belajar. Mengingat dunia digital ini sangat dinamis.

Setidaknya, dalam hal belajar saya, saya menemukan ilmu baru yang bisa saya kembangkan. Tidak hanya bermanfaat bagi social media yang saya pegang, namun juga sangat bermanfaat bagi saya pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun