Di lokasi stasiun kereta api, mereka sempat berdebat kecil tentang pakai rencana siapa, Loki atau Sylvie. Loki pun meminta untuk memakai caranya. Loki menyulap dirinya memakai kostum penjaga planet tersebut.
Dia pun meminta Sylvie mengikuti rencananya sebagai tahanan. Di awal penjagaan, mereka lolos masuk. Namun saat melewati penjagaan kedua sebelum masuk ke dalam kereta, mereka alami sedikit kendala.
Penjaga pintu kereta tetap meminta tiket. Bahkan sempat memanggil komandannya, namun sebelum sang komandan tahu, Sylvie memantrainya. Mereka pun lolos masuk ke dalam kereta.
Ada pemandangan menarik, yaitu kostum yang digunakan oleh masyarakat kalangan atas Planet Lamentis-1 mirip dengan kostum yang dikenakan dengan Hunger Games, beserta dengan riasannya.
Loki dan Sylvie menjadi semakin erat saat mereka bertukaran perasaan, pemikiran serta latar belakang kehidupan "Loki" mereka. Terutama pandangan soal cinta yang dirasakan masing-masing oleh mereka.
Di dalam kereta, Loki bercerita tentang Frigga yang mengajarinya tentang sihir. Namun berbeda dengan Sylvie, dia tidak begitu dekat dengan ibunya. Bahkan dia tidak mengingat wajah ibunya.
"Maybe love is hate" - Lady Loki / Sylvie-
Sylvie pun juga berbagi perasaan, jika dia sedang mempertahankan hubungan serius jarak jauh dengan seorang tukang pos selagi melintasi waktu, melewati kiamat satu menuju kiamat yang lain.
Sedikit menarik perhatian saat Sylvie menanyakan kepada Loki, sebagai seorang pangeran apakah ada putri atau pangeran lain yang menarik hatinya. Loki pun menjawab jika sedikit keduanya.
Kata Loki, mungkin itu juga dirasakan oleh Sylvie. Namun, kata Loki jika tak ada yang pernah nyata.Â
Perjalanan kereta menuju pesawat evakuasi masih jauh. Mereka berdua memutuskan untuk beristirahat dengan caranya masing-masing. Sylvie dengan tidur, sedangkan Loki malah membuat keramaian dengan menyanyi dan menari.