Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Teknologi 5G Akan Bisa Digunakan di Indonesia Dua Hari Lagi, Sudah Siapkah?

25 Mei 2021   15:57 Diperbarui: 25 Mei 2021   16:19 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi teknologi 5G di Indonesia. Sumber: Kompas

Apa sih itu 5G?

Menurut laman web resmi Telkomsel, teknologi 5G memiliki kemampuan yang lebih canggih dari 4G. Contohnya, secara teori dapat mencapai data rate hingga 20 kali lebih cepat (20 Gbps), latency 10 kali lebih rendah (1ms), dan jumlah connection density 10 kali lebih banyak dari 4G (1 juta devices/km2).

Akses ini, penggunaannya tidak hanya untuk pemenuhan layanan mobile broadband untuk konsumen, namun juga untuk Industry 4.0.

Adapun beberapa contoh use cases untuk konsumen, seperti enhanced Mobile Broadband, Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan cloud gaming. 

Kemudian sejumlah contoh use cases untuk industri/B2B, di antaranya AR/VR for industry maintenance, smart surveillance, smart factory, remote controlling machinery, remote surgery, drone surveillance, smart seaport, dan masih banyak lagi.

Hubungan 5G dengan keamanan dan pertahanan negara

Keamanan dan pertahanan yang dimaksud ini adalah tentang privasi. Dilansir dari detik,  5G merupakan teknologi yang menggunakan jarak pendek, berarti lebih banyak menara komunikasi sel yang digunakan untuk pusat-pusat dan bangunan komersial. 

Dengan perangkat yang tepat, seseorang mungkin dapat mengumpulkan dan melacak lokasi pengguna secara akurat.

Selain itu, masalah lainnya, para penyedia layanan 5G akan memiliki akses luas ke sejumlah besar data yang dikirim oleh perangkat pengguna, sehingga dapat menunjukkan apa yang benar-benar terjadi di dalam lokasi rumah.

Setidaknya, dalam artikel detik, menggambarkannya melalui metadata di lingkungan sekitar pengguna, sensor in-house dan parameter internal. Data tersebut dapat mengekspos privasi, memanipulasi dan penyalahgunaan data pengguna. 

Penyedia layanan juga bisa saja mempertimbangkan menjual data tersebut ke perusahaan layanan lain seperti pengiklan dalam upaya untuk membuka aliran pendapatan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun