Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Teknologi 5G Akan Bisa Digunakan di Indonesia Dua Hari Lagi, Sudah Siapkah?

25 Mei 2021   15:57 Diperbarui: 25 Mei 2021   16:19 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi teknologi 5G di Indonesia. Sumber: Kompas

Beberapa jam yang lalu diumumkan teknologi 5G akan bisa digunakan di Indonesia. Hingga saat ini baru satu provider yang telah resmi mengantongi Surat Keterangan Laik Operasional (SKLO), yaitu Telkomsel.

Dilansir dari Kompas, Telkomsel jadi operator pertama di Indonesia yang resmi bisa berikan layanan 5G secara komersil dan bisa dinikmati pelanggannya. Rencananya, peluncuran 5G Telkomsel akan dilakukan pada 27 Mei. 

Meskipun begitu, ternyata dalam berita itu juga dijelaskan jika tahap awal, belum semua pengguna internet di Indonesia akan bisa menikmati layanan internet generasi kelima ini.

Untuk tahap awal, Telkomsel baru akan menyebar layanan 5G di enam area residensial di Jabodetabek, yakni Kelapa Gading, Pondok Indah, PIK, Widya Chandra, BSD, dan Alam Sutera Tangerang Selatan. 

Selanjutnya, beberapa kota lainnya akan menyusul, yakni Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan. Sementara kota dan lokasi lain di Indonesia masih belum diketahui kapan akan mendapat jaringan 5G. 

Lalu kira-kira kapan bisa rata untuk seluruh wilayah di Indonesia? Belajar dari pengalaman, kata pihak provider yang identik dengan warna merah itu, layanan 4G butuh waktu enam tahun untuk pemerataan.

Namun, mengingat teknologi semakin canggih maka semakin cepat implementasinya.

Menurut Kemenkominfo

Johnny G Plate Menkominfo mengatakan, aspek legal, keamanan, dan ketahanan juga penting untuk diperhatikan sebelum menggelar 5G. 

"Karena (jaringan 5G) ini berkaitan dengan keamanan dan pertahanan dan daya tahan negara," kata Johnny. 

Apa sih itu 5G?

Menurut laman web resmi Telkomsel, teknologi 5G memiliki kemampuan yang lebih canggih dari 4G. Contohnya, secara teori dapat mencapai data rate hingga 20 kali lebih cepat (20 Gbps), latency 10 kali lebih rendah (1ms), dan jumlah connection density 10 kali lebih banyak dari 4G (1 juta devices/km2).

Akses ini, penggunaannya tidak hanya untuk pemenuhan layanan mobile broadband untuk konsumen, namun juga untuk Industry 4.0.

Adapun beberapa contoh use cases untuk konsumen, seperti enhanced Mobile Broadband, Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan cloud gaming. 

Kemudian sejumlah contoh use cases untuk industri/B2B, di antaranya AR/VR for industry maintenance, smart surveillance, smart factory, remote controlling machinery, remote surgery, drone surveillance, smart seaport, dan masih banyak lagi.

Hubungan 5G dengan keamanan dan pertahanan negara

Keamanan dan pertahanan yang dimaksud ini adalah tentang privasi. Dilansir dari detik,  5G merupakan teknologi yang menggunakan jarak pendek, berarti lebih banyak menara komunikasi sel yang digunakan untuk pusat-pusat dan bangunan komersial. 

Dengan perangkat yang tepat, seseorang mungkin dapat mengumpulkan dan melacak lokasi pengguna secara akurat.

Selain itu, masalah lainnya, para penyedia layanan 5G akan memiliki akses luas ke sejumlah besar data yang dikirim oleh perangkat pengguna, sehingga dapat menunjukkan apa yang benar-benar terjadi di dalam lokasi rumah.

Setidaknya, dalam artikel detik, menggambarkannya melalui metadata di lingkungan sekitar pengguna, sensor in-house dan parameter internal. Data tersebut dapat mengekspos privasi, memanipulasi dan penyalahgunaan data pengguna. 

Penyedia layanan juga bisa saja mempertimbangkan menjual data tersebut ke perusahaan layanan lain seperti pengiklan dalam upaya untuk membuka aliran pendapatan baru.

Masalah 5G pernah ramai di negara barat

Dalam berita CNBC Indonesia, teknologi 5G milik Huawei pernah bikin ramai dunia. Ini membuat 6 negara ramai - ramai blokir layanan 5G milik Huawei.

Amerika yang mengawali pemblokiran 5G milik Huawei. Alasannya, Presiden Donald Trump menuding perangkat Huawei bisa disusupi pemerintah China untuk memata-matai negara lain. 

Meski begitu, pihak Huawei juga berulang kali membantah tudingan tersebut dengan menyebut mereka tidak memiliki hubungan dengan pemerintah China.

Enam negara yang ramai-ramai blokir 5G milik Huawei, yaitu Swedia, Inggris, Jepang, Australia dan Selandia Baru. Bahkan, tiga operator seluler utama Jepang, telah memutuskan untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dalam peluncuran 5G, menurut Nikkei Asian Review. 

Padahal, Huawei juga berpartisipasi dari beberapa jaringan 4G di Jepang.

Saya sebagai masyarakat biasa, masalah privacy memang sangat paling urgent saat ini. Terlebih data pribadi yang mungkin saja bisa diambil oleh pihak tertentu untuk melakukan perbuatan tidak menyenangkan.

Apalagi, baru-baru ini data pribadi masyarakat indonesia yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan bisa bocor di website dengan jumlah data begitu besar. Padahal data pribadi itu jika berada di tangan yang salah bisa jadi masalah.

Jika memang ke depannya Kemenkominfo maupun pihak provider bisa menjamin keamanan, tentu saya sangat mengapresiasi. Namun, melihat track record seringnya data pribadi warga Indonesia bocor di Internet, saya agak pesimis. Semoga saya salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun