Pagi ini semua berita dan postingan di twitter mulai rame membahas harga bitcoin yang mulai menggila. Menggilanya harga bitcoin ini tembus di nominal yang hampir tidak masuk akal. Satu keping bitcoin mendekati angka 50.000 USD atau hampir 700 juta rupiah! Ini semua gara - gara tesla menjadi salah satu investor bitcoin, bahkan Tesla menyatakan akan segera menerima transaksi dengan mata uang digital.
Bukan hanya itu saja, Tesla juga dikabarkan memegang sebagian dari keuangannya dalam bentuk bitcoin. Tentu berita ini langsung mendongkrak pamor bitcoin di pangsa pasar untuk mau berinvestasi bitcoin. Hal ini mulai berbanding terbalik dengan harga emas yang stagnan.
Bayangkan saja, satu harga bitcoin bisa buat beli rumah atau apartemen. Bayangkan jika kamu yang sudah "main" bitcoin sejak lama dan punya 5 bitcoin, bisa jadi sultan mendadak. Apalagi bitcoin kini sudah mulai diterima oleh beberapa digital pembayaran besar seperti paypal dan mastercard. Tentu saja, uang ini akhirnya bisa dipakai dimanapun kamu berada.
Di twitter, beberapa akun media besar sudah saling bekejar - kejaran membahas hal ini. Mulai berita yang membahas kenapa bitcoin bisa menggila hingga mulai lagi menaikkan berita lama, apa itu bitcoin?
Beberapa netijen pun mulai ikut menggila gara - gara ini. Kebanyakan respon warganet dunia shocked terhadap berita ini dan mengajak semua orang untuk lebih berhati - hati. Salah satu yang menanggapi isu bitcoin ini adalah Denny Siregar melalui akun twitternya @DennySiregar 7, dia menyikapi isu bitcoin ini dengan mengunggah berita tentang beberapa perusahaan digital yang membuat sendiri uang kryptonya.
"Perusahaan - perusahan raksasa pada bikin mata uang sendiri - sendiri. Biar ga kena pajak ," kata Denny Siregar.Â
Tentu hal ini juga bisa dipahami, mengingat bitcoin tidak terdaftar secara resmi alias ilegal di Indonesia. Jika demikian maka memang tidak akan ada pajak yang masuk ke dalam APBN, ini salah satu cara "licik" beberapa oknum pengusaha. Namun, jika semakin kesini banyak perusahaan yang mengakui uang krypto apakah tetap akan menjadi ilegal juga akan patut ditunggu.
Sedangkan akun @Migrivata menanggapi postingan Denny Siregar, jika itu merupakan strategi terhindar pajak dan menciptakan gurita bisnis. Berbeda lagi dengan @asiehwinn yang berharap tidak hanya bitcoin saja yang meroket tapi mata uang krypto lain seperti Dodgecoin dan BnB crypto juga bisa ikutan meroket.
Ada lagi warganet yang masih meragukan bitcoin ini. Hal ini meluncur dari tweet @novianrafly 1211, "Walaupun liat angkanya yang semakin sini makin naik kenapa gua makin nggak tertarik sama bitcoin yak, kek mending investasi yang pasti pasti aja kaya emas,obligasi,saham,reksadana gitu".
Beda pula dengan warganet dari luar negeri, mereka berharap semua orang bisa belajar dari India yang tegas melarang penggunaan bitcoin. Bahkan ada yang menganggap bitcoin ini berbahaya, bukan karena sekedar investasinya saja, melainkan bagaimana jika seorang pemain "bermain tambang" bitcoin. Dia tidak bisa dilacak dan tak bisa diblokir pendanaan kelompok teroris itu.
Hal ini patut dimaklumi mengingat pertama kali bitcoin muncul, mata uang krypto ini digunakan banyak hacker dan pengguna deepweb. Tentu hal ini memang sangat membahayakan.
"The ban thing is what still concerns me a most though. Imagine a terrorist attack of certain scale that is found to be funded through the bitcoin network. Governments will overreact in this case," kata @WinePiano
"Larangan (terhadap mata uang krypto) adalah hal yang paling saya pedulikan. Bayangkan serangan teroris dalam skala tertentu yang didanai melalui jaringan bitcoin. Banyak pemerintahan akan bereaksi berlebihan dalam kasus ini," kata @WinePiano.
Menurut saya sendiri, bitcoin memang masih terlalu membuat saya "insecure" karena naik turun harga ini terlalu ekstrem. Mata uang ini pun tidak ada jaminan keamanannya, membuat saya semakin was - was untuk "bermain tambang" mata uang krypto satu ini. Tapi balik lagi, jika kamu merasa ingin mencoba peruntungan dan berani ambil kesempatan boleh kok ikutan. Namun, banyak yang harus dipersiapkan jika kamu mau terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H