PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa yang sangat kaya. Keberagaman ini menjadi salah satu kekuatan utama Indonesia, tetapi juga bisa menjadi sumber potensi konflik jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman tersebut adalah melalui pendidikan kewarganegaraan yang menanamkan nilai-nilai toleransi antar budaya. Pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi landasan yang kuat untuk membentuk masyarakat yang saling menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dalam harmoni (Aslan, 2021).
Pendidikan kewarganegaraan dapat membantu menciptakan masyarakat Indonesia yang utuh dan bersatu karena adanya sikap toleransi antar budaya. Pendidikan kewarganegaraan sangat penting dalam membangun toleransi di masyarakat dengan membentuk sikap inklusif, menghargai keberagaman, mendorong dialog antarbudaya, memperkuat identitas kewarganegaraan, dan membentuk pemimpin yang mampu mempromosikan perdamaian dan keadilan (Zahra, 2024).
Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya memberikan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga membentuk sikap dan nilai-nilai yang penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan toleran (Ega, 2024). Karena dari pendidikan kewarganegaraan itu kita akan menanamkan nilai-nilai toleransi, pembelajaran akan budaya,agama, sejarah, konflik sosial, dan masih banyak lagi.
PEMBAHASAN
1. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Instrumen Penanaman Nilai Toleransi
Pendidikan kewarganegaraan bukan hanya bertujuan untuk mengenalkan hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga untuk membentuk karakter warga negara yang baik, yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Salah satu nilai utama yang terdapat dalam Pancasila adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” serta "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", yang mencerminkan pentingnya menghargai sebuah perbedaan dan juga membangun kerjasama dalam kehidupan sosial (Nugroho, 2020).
Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan pentingnya sikap toleransi, saling menghormati, dan saling memahami antar individu dengan latar belakang budaya yang berbeda. Pengenalan terhadap sejarah Indonesia, termasuk perjuangan dalam meraih kemerdekaan, memberikan perspektif yang lebih luas tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman.
2. Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Keberagaman Budaya
Peran pendidikan kewarganegaraan dalam memperkuat toleransi antar budaya, kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Contoh, konteks Indonesia yang multikultural, kurikulum pendidikan harus menyertakan materi yang menggali kearifan lokal, menghormati adat istiadat, serta mengenalkan berbagai tradisi dan agama yang ada di Indonesia. Pendekatan ini tidak hanya memberi pemahaman teori tentang toleransi, tetapi juga memberi ruang bagi siswa untuk mengalami dan mempraktikkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari (Rahmawati & Surya, 2022).
Dalam prakteknya, pendidikan kewarganegaraan dapat diterapkan dengan cara-cara yang konkret. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan sosial lintas budaya, seperti festival budaya, dialog antar agama, dan kerja bakti di masyarakat yang mencerminkan keberagaman. Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu memperkenalkan siswa pada keragaman budaya yang ada di sekitar mereka, sehingga membangun kesadaran tentang pentingnya sikap toleran terhadap perbedaan.