Perencanaan kota digital sangat bergantung pada konsep kota digital dan kembar digital, baik dalam hal menciptakan lingkungan kehidupan nyata di ruang virtual dan menempatkan infrastruktur ICT dalam fokus pembangunan jangka panjang kota yang sebenarnya.
Dari perspektif komposisi, ini adalah duet perencanaan fisik dan teknis. Di sisi fisik, proses tersebut mencakup infrastruktur kota itu sendiri beserta atribut spasial dan departemen fungsional administrasi kota.Â
Di sisi teknis, infrastruktur TIK yang luas, database terdistribusi, dan sistem manajemen yang mengikat semuanya dan berinteraksi dengan pengguna akhir.
Pada tingkat proses, perencanaan kota digital adalah proses yang kompleks dan berulang yang terus berputar di sekitar memperoleh data dari berbagai sumber (sensor, kamera, perangkat IoT, meter), memprosesnya dengan benar (konversi, validasi, ringkasan, agregasi), dan mengubahnya menjadi wawasan yang bermakna yang dapat diakses pengguna akhir melalui platform online.
Teknologi utama yang memungkinkan perencanaan kota digitalÂ
Perencanaan kota digital sangat bergantung pada konsep kembar digital. Kembar digital adalah representasi virtual yang akurat atau salinan objek fisik atau lokasi berdasarkan data yang berasal dari berbagai sensor, kamera, dan perangkat yang memantau infrastruktur fisik.Â
Setiap kembaran kota digital yang ada adalah perpaduan teknologi yang mendasarinya. Secara umum, ini adalah konstituen teknologi terpenting dari proses perencanaan kota digital:
- 3D visualization, including AR and VR
- Cloud-based services that aggregate, process, and store relevant data
- User-facing portals and mobile applications
- Cybersecurity tools
- IoT infrastructure capturing and feeding data to multiple destinations
- Advanced GIS services
- Big data management and analysis tools
Ini dan teknologi lain yang relevan tidak digunakan secara terpisah. Ada banyak interaksi dan penyerbukan silang antara setiap aspek pendekatan kembar digital untuk perencanaan kota.Â
Dari membangun jaringan komunikasi yang kompleks dan andal yang mampu menahan beban tinggi hingga mengelola volume besar data yang masuk dengan benar, proses ini membutuhkan perhatian penuh terhadap detail dan sikap berpikiran maju di setiap langkah.
Dengan semakin banyaknya inovasi seperti mobil tanpa pengemudi dan sistem manajemen kota berbasis AI yang sepenuhnya otonom, mereka pasti akan menyatu dengan paradigma perencanaan kota digital yang ada dan diperlakukan sebagai bagian integralnya.
Perencanaan kota digital dalam contohÂ