pelaku silent treatment berasumsi apabila seseorang akan berusaha memperbaiki diri mereka saat
berdiam diri. Asumsi ini yang menjadikan kedua pihak sulit untuk berkomunikasi lagi. Oleh
karena itu, salah satu pihak dapat memulai percakapan untuk menghindari masa diam dengan
pelaku silent treatment. Kemudian, mulailah sebuah obrolan mengenai masalah yang dimiliki
Sobat dan pelaku.
Di masa kini, silent treatment dianggap menjadi suatu solusi terhadap konflik. Akan
tetapi, keberadaan silent treatment sejatinya hanya akan memperburuk masalah.
Keberadaan silent treatment juga dapat mengganggu berbagai relasi. Keretakan relasi dapat
berujung pada perselisihan dan salah paham yang sulit dihindari. Jadi, diperlukan kesabaran
ekstra untuk mengatasi terjadinya keretakan hubungan. Tak hanya dalam hubungan percintaan,
tindakan ini juga bisa pada hampir semua jenis hubungan. Entah itu antara ibu dan anak, sesama