Mohon tunggu...
Titi Saraswati
Titi Saraswati Mohon Tunggu... Akuntan - Musafir

cuma seseorang yang ingin menuliskan apa yang ada di pikirannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenangan Masa Pandemi

4 Juni 2020   09:48 Diperbarui: 24 April 2021   07:49 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam konsep ekonomi konvensional, dikenal istilah “Time Value Of Money”, yang bermakna bahwa nilai uang berbeda-beda sesuai waktunya, nilai masa kini lebih tinggi daripada nilanya di masa datang. Namun dalam konsep ekonomi Islam, istilah ini tidak digunakan, kita lebih mengenal istilah “Optimizing Value of Time”, lebih melihat pada memaksimalkan pemanfaatan waktu yang tersedia. Islam mengajarkan untuk tak hanya mencari keuntungan di dunia tapi juga di akhirat, mencari keberkahan dan ridho Allah SWT, dimanapun kita berada dan apapun kegiatan kita.   

Manusia sebagai mahluk pribadi

Islam mengenal konsep hablumminallah, hubungan manusia dengan Allah. Dalam kondisi di rumah saja, kini kita bisa memaksimalkan ibadah kita. Biasanya setelah sholat subuh kita terburu-buru untuk segera bersiap berangkat ke kantor atau mendatangi taklim, kini kita bisa duduk sejenak membaca Quran, paling tidak sebanyak dua lembar. 

Demikian juga di setiap selesai sholat fardhu lainnya, kita rutinkan membaca Quran dua lembar, sehingga dalam sehari kita bisa membaca 10 lembar, atau setara dengan 1 juz, dan khatam dalam waktu 30 hari.  Berarti, jika kita hitung, kondisi berdiam di rumah yang dimulai sejak Senin 16 Maret 2020, hingga nanti berakhirnya masa karantina, berapa kali kita bisa khatam Quran. Alhamdulillah. Insya Allah.

Dari sisi sholatnya sendiri, selain sholat wajib, kini kita bisa melakukan amalan sholat sunnah lainnya, baik sholat sunnah rawatib, maupun sholat dhuha ataupun tahajud. Bahkan di bulan Ramadhan, kita juga bisa melakukan sholat tarawih di rumah bersama keluarga.

Di siang hari, untuk kita yang kesehariannya tak lagi bekerja di kantor, mungkin biasanya kita rutin mendatangi kajian di berbagai tempat sesuai waktu dan tempat yang dipilih. Kini pun kita masih dapat melakukannya, dengan mengikuti kajian via whatsapp grup, youtube, atau dengan media zoom. 

Kita juga bisa menambah ilmu dengan mengikuti program belajar terjemah Quran, belajar menghafal Quran, atau belajar mendalami agama Islam, yang kini banyak ditawarkan melalui whatsapp grup, baik yang gratis maupun yang berbayar. Kita maksimalkan telepon genggam kita untuk hal-hal yang bermanfaat, dalam rangka ikhtiar mengumpulkan tabungan amal sebagai bekal kita di akherat kelak. Semoga Allah SWT menerima amalan-amalan kita yang sedikit ini. Aamiin Yaa Robbal Áalamiin.

Manusia sebagai mahluk sosial

Selain sebagai mahluk pribadi, kita juga mempunyai tugas sebagai mahluk sosial, hablumminannaas, hubungan dengan sesama manusia lain. Walau dengan kondisi di rumah saja, sesungguhnya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu sesama. Jika kita memiliki kelonggaran rejeki berupa uang, kita bisa ikut berdonasi di berbagai lembaga yang aktif bergerak di lapangan untuk membantu korban CoVid 19 ataupun orang-orang yang terdampak.

Jika kita memiliki jiwa sosial yang tinggi, kita pun bisa ikut menjadi sukarelawan di banyak tempat, walau dengan risiko terpapar wabah. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Jika kita pandai menjahit, kita bisa membuat masker lalu mendonasikannya kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Jika kita pandai memasak, kita bisa membuat nasi bungkus untuk dibagikan pada orang-orang yang membutuhkan.

Saat ini, bantuan yang paling sederhana dan mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan berdiam di rumah saja, karena hanya dengan cara inilah kita dapat membantu menghentikan penyebaran virus, termasuk menunda dulu pertemuan dengan keluarga dekat, seperti orang tua, anak, maupun cucu, yang tidak tinggal serumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun