Sumpah pemuda dankebangkitan nasional menjadikan omentum yang tidak terlupakan bagi indoensia sehubungan dengan tersukseskannya deklarasi dan ploklamasi kemerdekaan republik Indonesia  17 agustus 1945.peran serta pemuda yang mendobrak keterkungkungan rakyat seperti nyala obor yang menerangi kehidupan dan mendorong tercetuskannya ploklamasi dan kemerdekaan serta pencarian kehidupan yang lebih baik di masa depan.kebangkitan di jaman now?
      Ketetindasan bangsa bangsa sebagian besar dikarenakan ketidak mampuan mereka untuk mengadaptasi kemajuan dan pendidikan sehingga  ujung ujung dari ketimpangan atas intelektualitas memberikan kesempatan kepada masyarakat yang unggul untuk melakukan penindasan pada masyarakat monoritas ,penjajahan di masa lampau di idonesia hingga sekian abad memberikan sebuah sentiment dimana keterpurukan bidang pendidikan dan pengetahuan menjadi factor  yang sangat berpengaruh sehingga rakyat banyak di jelali dengan doktrinasi takut /
      Kebangkitan nasional yang di gadang setiap tanggal 20 mei memberikan  wacana tersendiri bagaimana "punya otak"memang beda dengan yang "Otak Tumpul"terutama dalam mengyikapi kehidupan seperti halnya bangsa ini yang sempat merasakan bagaimana penjajahan di lakukan hingga berabad abad lamanya ,analisa tentang gemah limpah loh jinawi menjadi acuhan tersendiri bagi colonial saat itu dalam pengentasan kemiskinan made in dirinya sendiri dalam kapasitas memperkaya dirinya sendiri pada fase perdagangan yang akhrinya pengguasaan menjadikan rakyat bangsa ini semakin terpuruk ditambah dengan doktrinasi ketakutan melengkapi siklus "Tirani"negeri untuk kesekian kalinya atas nama Di jajah.
      Gerakan kebangkitan nasional yang disinyalir untuk membebaskan diri dari tirani menjadi semakin kuat ketika bangsawan bangsawan diera dulu satu diantaranya RA Kartini dengan Folosofi abis gelap terbitlah terangnya mengadaptasi sebagian besar masyarakat tentang pembebasan tirani bagi wanita di era jamannya,ditambah dengan ebberapa pergerakan bangsawan bangsawan dengan ilmu pengetahuan dan tingkat intelektualnya diyakini mampu mampu mendorong terciptanya inspirasi dan keinginan untuk bebas dari tirani.
      Tirani oleh belanda dan kolonialnya yang menjapai sekian abad menjadikan rakyat hamper hamper untuk hidup saja segan namun matipun tidak akan segampang itu dimana doktrinasi dan tindakan colonial memberikan efek "Traumatik"pun hingga saat ini secara jelas amsih belum pernah dinahas tentang implikasi pencitraan yang :Baik"oleh negara negara colonial terhadap bangsa yang di tianikan oleh mereka satu contoh indoensia secara diplomasi keterbukaan  era digitalisasi dan kemudahan dalam pengcapaian dan penggunaan technology mendorong bangsa bangsa melakukan aspek diplomasi public untuk memperdalam citra"Baik"dan tidak akan "nakal atau jahat"lagi seperti disinyalir belanda melalui Perdana menterinta kisaran tahun 2022 "saya atas nama pemerintah belanda menyampaikan permintaan maaf  saya atas kekerasan sistematis  dan ekstrem pada bangsa indoensia pada waktu kolonialisme terjadi!"seperti dikutip salah satu kantor berita AFP setelah terdapatnya penelitian yang berkesinambungan atas efek traumatis pada penjajahan di masa yang lalu//
Penajajahan dan penguasaan tidak hanya psikology dan fisik juga hal  hal yang bersifat dasar diantaranya rempah rempah dan pangan menjadikan rakyat waktu itu sangat miskin sekali sehingga tercetuslah kebangkitan nasional yang di pelopori atas
(1) penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan;  secara emosional dan secara fisik di dalam pengkajian lebih lanjut di pastikan rakyat indoensia  menderita terutama dalam hal pemenuhankebutuhan pangan  sehinga secara idealism dan psikologis mereka meyakini terdapatnya kebangkitan untuk bebas dari tirani dan merebut kembali kekayaan alam untuk sesuap nasi yang diyakini mereka upayakan dengan keringat dari bumi ertiwi yang terkenal dengan falsafat gemah limpah loh jinawinya /
(2) Pemberontak dan berkeinginan untuk terlepas dari tirani penjajahan secara pisik dan psikology tidak terlepas dari keberadaan kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya atau Majapahit; dengan bermodal nenek moyangku adalah pejuang yang tangguh maka memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengupayakan kemerdekaan atas pangan atas harga diri dan ataskehidupan yang selama ini di doktrinasi dengan sedemikian rupa mengingat tentang sriwijaya yang gagah berani dan terkenal dengan jalur ulat sutranya yang memberikan banyak keubntungan di kala itu apalagi dengan majapahir dengan tribuana tungga dewi dan gajah madanya yang diyakini moksa memberikan keyakinan tentang kejantanan rakyat nuntuk terlepas dan bebas dari tirani yang mendera mereka/
Fenomena tentang penjajahan dengan menggunakan kedok awal perdagangan menjadikan indoensia mengenang kejayaan di masa kerajaan sriwijaya dimana sangat terkenal dengan penguasaan jalur jalur sutranya terutama dengan tiongkok Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkih, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah, yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di India.
Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dari vassal-vassal-nya di seluruh Asia Tenggara. Dengan berperan sebagai entreport atau pelabuhan utama di Asia Tenggara, dengan mendapatkan restu, persetujuan, dan perlindungan dari Kaisar Tiongkok untuk dapat berdagang dengan Tiongkok, Sriwijaya senantiasa mengelola jejaring perdagangan bahari dan menguasi urat nadi pelayaran antara Tiongkok dan India.