Empati.
Empati adalah sikap menempatkan diri pada posisi orang lain, sehingga bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain, sehingga dari kepekaan ini bisa muncul sebuah toleransi.Â
Seorang ibu yang tugasnya bertambah bisa jadi merasa bekerja di bawah tekanan, apalagi jika ada penurunan penghasilan keluarga di masa pandemi.
Terkadang seorang ibu akan menyalahkan suami sebagai pencari nafkah, terlebih jika suami dalam kondisi terkena PHK. Sudah seyogyanya sikap ini dihindari karena akan memperburuk suasana.
Tetaplah memberi dukungan kepada suami agar kenyamanan tetap terjaga. Begitu pula terhadap anak-anak, seorang ibu diharapkan bisa memahami keadaan anak yang kerepotan belajar dengan sistem daring. Kebosanan akan pembatasan sosial akan berpengaruh pada mental anak. Seorang ibu bertugas memberikan semangat dan pengayom bagi jiwa mereka.
Komunikasi
Komunikasi yang baik antar anggota keluarga akan melahirkan keterbukaan yang menuju suatu membentuk suatu hubungan positif menuju kerja sama dalam menyelesaikan masalah.Â
Seorang ibu yang memiliki jalinan komunikasi dengan semua anggota keluarga akan terhindarkan dari kekhawatiran menanggung beban sendiri.Â
Ibu tidak harus menyimpan semua bebannya sendiri, semua harus terbuka diungkapkan agar tidak ada beban yang menimbulkan kegelisahan. Sehingga nantinya akan ada sikap saling membantu, melayani dan menghormati adalah bukti komunikasi yang baik. Â
Solusi-Edukasi Mandiri
Di masa pandemi, anak tetap harus sekolah tetapi harus menjalaninya tugasnya dari rumah. Ini mengakibatkan orang tua, khususnya ibu yang masih memiliki anak berusia dini, berperan sebagai guru dadakan dan solusi-edukasi mandiri. Anak usia dini yang sedang dalam proses tumbuh kembang, memerlukan proses belajar melalui aktivitas fisik, bukan virtual.Â