Beasiswa-beasiswa luar negeri ini memiliki penanggungan pendidikan yang lengkap dan bahkan banyak di antaranya yang tidak membatasi usia calon mahasiswa seperti Fulbright Scholarship (pemerintah Amerika Serikat), Â Stipendum Hungaricum Scholarship (pemerintah Hungaria), MoE Taiwan Scholarship (Kementerian Pendidikan Taiwan), Beasiswa Gates Cambridge (Yayasan Bill dan Melinda Gates), Â GIST Scholarship (Korea Selatan). Namun tentu saja, persaingannya sangat ketat.
Kendala lain yang dihadapi para pemburu beasiswa adalah list perguruan tinggi negara tujuan yang berubah-ubah. Seringkali mereka sudah berjuang mendapatkan LoA (yang notabene membutuhkan waktu yang cukup lama), ketika sudah dapat dan mau apply beasiswa, ternyata program studi dan universitas tujuan tidak terdapat dalam daftar periode tahun berjalan, padahal tahun lalu ada.
Kembali ke beasiswa dalam negeri, dalam hal ini LPDP dan BPI, alangkah lebih indah jika usia tidak membatasi kesempatan melamar beasiswa. Sumber pendanaan beasiswa yang berasal dari rakyat, sudah semestinya bisa dimanfaatkan oleh seluruh kalangan. Jadi, biarkan hasil akhir berjalan melewati seleksi alam, toh yang tidak berkompeten sudah pasti tidak mungkin mendapat beasiswa. Sederhananya, orang di usia muda jika tidak berkompetensi pasti tidak akan lolos. Namun jika yang berusia 48 tahun misalnya, jika yang bersangkutan berkompeten, maka layak diberi apresiasi berupa beasiswa tersebut. Â
Wallahu alam bishawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H