Mohon tunggu...
TITIK NUR SEPTI
TITIK NUR SEPTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Administrasi Negara, Unila

Mahasiswa Prodi Administrasi Negara, Uiversitas Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dalam Program Bantuan Sosial Digital Studi Kasus Kota Bandar Lampung

16 Oktober 2024   17:12 Diperbarui: 16 Oktober 2024   17:12 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bandarlampungkota.bps.go.id 

Faktor-faktor yang teridentifikasi dalam penentuan penerima bantuan sosial tampaknya tidak memberikan dampak yang signifikan. Masyarakat pada umumnya meyakini bahwa bantuan sosial akan terus diberikan sehingga mengandalkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Akibatnya kesadaran masyarakat menjadi terpaku pada harapan kesejahteraan sosial dari negara.

PENUTUP Kami dapat menyimpulkan bahwa Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) adalah komponen penting dari Program Bantuan Sosial Digital di Kota Bandar Lampung. 

Meskipun DTKS sangat penting untuk menjamin bantuan sosial yang tepat sasaran, ada masalah besar dengan pengelolaan dan akurasi data. Program tersebut belum mencakup semua masyarakat yang layak dan banyak penerima bantuan yang tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan, data harus diupdate dan divalidasi secara teratur. 

Untuk mengatasi kemiskinan di wilayah ini, masyarakat harus aktif memberikan informasi tentang kondisi sosial ekonomi mereka. Menurut kami, peran DTKS sangat penting dalam pendataan masyarakat miskin dan hampir miskin agar penyaluran bantuan sosial lebih akurat. 

Data ini digunakan untuk membantu menentukan siapa yang berhak menerima bantuan dalam program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).Namun pengelolaan DTKS di Bandar Lampung masih menghadapi beberapa tantangan Masalah Akurasi Data, Beberapa Penerima Tidak Memenuhi Syarat untuk Mendapatkan Dukungan, dan Kurangnya Pembaruan Data Secara Reguler. 

Selain itu, kurangnya kesadaran untuk secara sukarela menarik diri dari DTKS di kalangan masyarakat yang kondisi ekonominya membaik juga menjadi kendala utama dalam menegakkan keadilan dan tepat sasaran dalam penyaluran bantuan. Secara keseluruhan, DTKS memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyaluran bantuan sosial yang lebih konkrit. 

Namun tantangan seputar keakuratan data dan persepsi masyarakat harus segera diatasi untuk memastikan bantuan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan. dan partisipasi aktif masyarakat, DTKS dapat menjadi alat yang lebih efektif untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong peningkatan kesejahteraan sosial yang berkelanjutan. 

Saran dari kami ,Pemerintah harus mempercepat dan memperketat pembaruan data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar program bantuan sosial digital lebih tepat sasaran dan efektif. Untuk memastikan bahwa bantuan hanya diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, pembaruan rutin sangat penting. 

Dengan melibatkan teknologi digital dan memperkuat koordinasi antar lembaga, pemerintah dapat mencapai mekanisme verifikasi data yang lebih cepat dan akurat. Selain itu, masyarakat harus lebih sadar dan terlibat dalam melaporkan kondisi sosial ekonomi mereka secara adil dan transparan. 

Untuk memastikan bahwa bantuan diberikan sesuai dengan tujuan yang layak, akan sangat membantu untuk meningkatkan kesadaran tentang hak masyarakat untuk mendapatkan bantuan, serta meningkatkan akses ke proses pembaruan data.Terakhir, penerima manfaat harus diawasi dengan lebih ketat dan dievaluasi secara berkala.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun