Mohon tunggu...
Titik Kartika
Titik Kartika Mohon Tunggu... Lainnya - No body can replace me

Seorang istri, mama dan peneliti yang berusaha memberi yang terbaik untuk keluarga...walaupun mustahil work life balance...

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bermain dengan sebongkah daging, bernama hati

27 Maret 2022   21:49 Diperbarui: 27 Maret 2022   22:02 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kamu adalah setangkai gandum yang berada di ladang gandum........

Setangkai gandum yang tak pernah berhenti bergoyang diterpa angin penasaran.........

Angin penasaran yang kerap mengundang amarah.........

Mungkin kamu lupa...........

Tidak selamanya gandum itu harus bergoyang.........

Satu saat gandum itu harus berdiri tegak menancapkan akarnya yang kokoh di ladang pengharapan...................

Ladang yang bisa membuatmu merasa ada dan merekah............

Bukan ladang yang hanya indah dan penuh bunga dengan aroma semerbak........

Karena aroma itu terkadang memabukkan.....

Satu hal yang pasti.......

Jangan terperosok ke dalam kebimbangan tak berkesudahan.........

Sepenggal puisi di atas teruntuk untuk salah seorang temanku di masa lalu. Puisi ini ku temukan di antara tumpukan email lama.

Lucu juga membaca buncahan perasaan kala itu, penuh dengan imajinasi dan impian.

Dia adalah temanku, dia yang pernah dekat, dia yang suka berpetualang.

Tidak bosan dia merangkai pesona cinta, dari satu bunga ke bunga lain.

Entah apa yang dicarinya…

Jika boleh ku deskripsikan, dia bukanlah sosok yang super, namun dia punya daya tarik kebaikan yang menggoda hawa…

Sederhana sebenarnya, sebagai wanita aku paham bagaimana wanita menilai cinta..

Wanita berpikir dengan hati, lebih tepatnya lebih mengutamakan perasaan dari pada logika.

Perasaannya mudah dibolak balik dengan sedikit sentuhan nyaman pada hatinya..

Sayangnya, kebaikan wanita dalam menilai hidup sering disalahgunakan..

Temanku yang lain, bisa jadi secuplik contoh laki-laki masa kini dengan kemapanan dan gaya hidup metroseksual

Dengan segudang pesonanya, dia menyentuh perasaan wanita dengan piawai

Tidak hanya seorang, namun beberapa orang...

Dia punya pemikiran bahwa hidup harus dinikmati untuk membuang kebosanan dalam suatu hubungan.

Terkesan tanpa beban menjalani gaya hidup semi playboy yang elegan terdidik.

Sikap manisnya yang berkelas dan tak tertolak berhasil mengaduk pikiran dan perasaan kaun hawa, ya karena kaum hawa menonjolkan perasaan daripada logika dalam bertindak.

Naif memang..

Temanku..

Ketika engkau bermain dengan perasaan wanita, engkau telah bermain dengan singa yang tidur...

Mereka bisa menjadi ancaman yang menakutkan jika engkau tidak berhenti menyakitinya...

Berapa banyak generasi yang terimbas dengan ulahmu, dengan nalurimu

Saranku kendalikan nalurimu, hargailah wanita sebagaimana engkau menghargai peradaban manusia

Karena wanita adalah kunci peradaban.

Dunia akan sehat dengan adanya wanita yang bahagia..

Save our future generation...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun