Mohon tunggu...
Titik Nur Farikhah
Titik Nur Farikhah Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Siapa Sangka, Tiga Buah Ini adalah Buah Surga

11 Mei 2020   23:21 Diperbarui: 11 Mei 2020   23:24 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengolah sajian berbuka puasa berbahan dasar buah lokal menjadi tema event Kompasiana hari ke 15 dalam Satu Ramadan Bercerita, Samber 2020 Hari 15 dan Samber THR Tebar Hikmah Ramadan.

Saat berbuka puasa, aku pastikan hidangan yang tersaji selalu ada kurma. Usai meneguk segelas teh panas, menu pembuka adalah kurma. Biasanya aku mengunyah kurma dalam hitungan ganjil, satu atau tiga butir. Baru dilanjutkan menu wajib kolak pisang plus kolang-kaling dan buah-buahan lainnya.  

Tak ada yang istimewa dengan hidangan buka puasa kami karena hampir semua sajian mengandung unsur buah. Menu ringan hingga berat pun olahan dapur sendiri alias homemade istilah kerennya. Ada beberapa menu, hasil olahan buah. Tapi ternyata justru ini yang membuat keluargaku selalu semangat menyantapnya. "Enak semua," celoteh anak tunggalku.

Siapa sih yang gak senang jika hasil karyanya dipuji oleh orang-orang tersayang. Tentu gak cuma sebatas dipuji dong, harus dimakan sampai tetes terakhir. Bukankah berkah itu ada di suapan terakhir? "Gak baik kalau makan ambil sendiri, terus ujung-ujungnya bersisa," begitu tandas suamiku.

Ia yang paling berisik kalau ada makanan bersisa. "Harus habis! Ingat tuh, banyak orang kelaparan di luar sana," tegasnya. Sambil bersungut-sungut anakku pun pelan-pelan mengunyah sampai makanan tak bersisa. Alhamdulillah...

Ternyata tiga buah yang selalu kami sajikan saat puasa termasuk jenis buah surga. Diantaranya:

1. Kurma

Dokumen : pribadi
Dokumen : pribadi

Bulan Ramadan tahun ini ada hal yang membuatku gembira. Ini tentang putriku. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, saat harus menyodorkan buah kurma agar selalu disantap saat makan sahur. Mengingat khasiatnya yang luar biasa, diantaranya menjaga kesehatan pencernaan. Karena kurma termasuk jenis buah yang kaya akan serat sehingga tidak mudah larut dalam usus.

Saat ini, dia sendiri yang minta agar kurma diblender bersama susu vanila cair. Caranya cukup simpel. Tinggal masukkan tiga atau lima kurma tergantung besar kecilnya, yang sudah dihilangkan bijinya ke dalam blender. Lalu mix bersama susu cair ditambah madu satu sendok teh. Jadilah juice kurma. Dijamin puasanya bakal kuat seharian walau aktivitasnya beragam.

Bersyukur karena sekarang putriku selalu mencari kurma saat sahur. Teringat kisah Siti Maryam saat melahirkan Nabi Isa tanpa bantuan siapa pun di daerah yang tandus. Allah menyuruh Maryam memakan kurma untuk mengembalikan tenaganya yang terkuras setelah melahirkan Nabi Isa.

Begitulah, kurma sangat kaya akan zat besi yang mampu mencegah anemia, menghilangkan lelah dan meningkatkan energi. Tak heran, jika Siti Maryam disuruh makan kurma setelah melahirkan. Bahkan Nabi Muhammad saat sahur selama bulan Ramadan hanya makan kurma saja.

2. Pisang

Mulai dari pisang emas yang siap santap hingga pisang kepok yang harus diolah sebelum disantap. Buah satu ini pun selalu jadi primadona menemani hari-hari selama puasa di bulan Ramadan. Ada kolak pisang, pisang aroma, dan cake pisang. Ini adalah variasi olahan pisang agar gak bosen saat menyantapnya. Kadang juga dibuat variasi lain seperti banana split, pisang emas dilumuri ice cream ditambah toping sesuai selera.

Buah pisang ternyata disebutkan dalam Al Quran Surat Al Waqiah ayat 29 yang artinya "Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)."

Buah pisang kaya akan kandungan serat potasium, vitamin A, C, dan zat lainnya sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Selain bisa meningkatkan energi juga mampu mengeluarkan racun serta bisa mencegah depresi, jantung maupun kanker.

Adapun olahan pisang:

* Kolak Pisang

Dokumen : pribadi
Dokumen : pribadi

Bahan-bahannya : 5 buah pisang, kolang kaling, santan, gula jawa, gula pasir, dan garam

Kalau tidak ada kelapa parut biasanya saya gunakan kara (santan instan)

Untuk takarannya saya selalu menggunakan insting karena terlalu sering membuatnya. Ya... cukup pakai ilmu kira-kira dan alhamdulillah soal rasa selalu di lidah. Untuk garam biasanya cukup satu jimpit atau seujung sendok teh, biar rasa kolaknya ada gurihnya.

* Pisang Aroma

Dokumen : pribadi
Dokumen : pribadi

Biasanya untuk kulitnya saya hanya membeli yang sudah jadi (cari yang praktis saja). Tinggal menyisir pisangnya tipis-tipis. Pisang lalu disusun di atas adonan kulit, ditaburi milo ditambah gula pasir sedikit. Kalau sudah, kemudian kulit ditangkupkan. Biar tidak terbuka, kulit direkatkan dengan putih telur atau tepung yang sudah ditambah air. Baru kemudian digoreng dengan api kecil agar tidak gosong.

* Cake Pisang

Dokumen : pribadi
Dokumen : pribadi

Bahan-bahannya

  • Telur 4 butir
  • Gula pasir 3,5 sendok makan (sdm)
  • Pisang kepok 7 buah, dihaluskan
  • Tepung beras 2 sdm
  • Tepung maizena 1 sdm
  • Susu dancow 1 sachet
  • Ovalet sdm
  • Mentega cair 1,5 sdm

Caranya:

        - Lumatkan pisang kepok sampai halus

         - Masukkan mentega cair, telur satu per satu sambil dimixer

         - Masukkan tepung beras, tepung maizena, dan susu dancow lalu dicampur

         - Terakhir masukkan gula dan ovalet

         - Selanjutnya dioven atau cukup dikukus

3. Anggur

Dokumen : pribadi
Dokumen : pribadi

Untuk buah anggur biasanya saya langsung menyantap tanpa mengolahnya.

Ternyata buah ini disebut dalam Al Quran sebanyak 11 kali, diantarnya dalam Surat Al Baqarah ayat 266 dan Surat An Nahl ayat 11.

Buah anggur banyak manfaatnya selain melancarkan sistem pencernaan, juga dapat membunuh sel kanker, menyehatkan jantung serta bermanfaat untuk kesehatan tubuh lainnya.

Semoga Bermanfaat

Yogyakarta, 11 Mei 2020

Titik Nur Farikhah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun