Sobat kompasiana, event Satu Ramadan Bercerita kali ini untuk Mystery Topic II bertema olahraga. Meski saat ini lagi merebak wabah corona, bukan berarti aktivitas olahraga jadi terhenti. Bukankah tubuh perlu ditopang stamina yang prima agar tetap kuat menghadapi hantaman Covid-19 terlebih saat puasa di bulan Ramadan.
Walau imbauan pemerintah meminta masyarakat untuk tetap stay at home, melakukan semua aktivitas di dalam rumah, tetap saja tidak ada alasan untuk tidak berolahraga. Minimal aerobik, yoga, bisa juga bersepeda. Kebetulan banget, di rumah kami tersedia sepeda statis, jadi tetap bisa bersepeda meskipun di dalam rumah. Setidaknya kesehatan fisik tetap terjaga.
Sebetulnya kangen juga olahraga keliling kampung, bersepeda atau jogging. Apalagi suasana kampungku sangat menyejukkan mata. Bayangkan, sejauh mata memandang hamparan sawah masih menghijau, ditambah lagi ada selokan kecil yang aliran airnya jernih mengalir di sepanjang jalan masuk kampungku. Sebetulnya, kampungku bukanlah desa terpencil tapi memang sekelilingnya belum banyak berdiri bangunan rumah. Sungguh, suasana seperti saat ini yang membuatku selalu ingin segera pulang ke rumah. Rasanya begitu damai dan tentram.
Tapi sayang, pemandangan itu tak lagi bebas kunikmati setiap saat. Apalagi di daerahku sudah masuk zona merah. Jelas semakin sempit peluang keluar rumah apalagi bersepeda bersama keluarga. Tak ada pilihan lain, kecuali menghabiskan waktu hanya di rumah saja.
Tentu hal yang paling bisa dilakukan hanyalah bersepeda di dalam rumah. Tapi ternyata manfaatnya tak jauh beda lho dengan sepeda biasa. Meski hanya sebagai alternatif, nyatanya sepeda statis atau spinning bike tetap banyak manfaatnya. Apa saja sih manfaatnya?
1. Membakar kalori tubuh
Bersepeda bisa membakar minimal 300 kalori per jam dengan kecepatan sedang atau 400 kalori per jam dengan kecepatan tinggi. Banyaknya kalori yang terbakar saat bersepeda statis mampu menurunkan berat badan. Akan lebih baik lagi jika dilakukan secara rutin dengan kondisi tubuh yang prima. Sediakan waktu khusus dalam sehari minimal setengah jam. Rutinitas inilah yang diyakini akan menurunkan berat badan selain menghasilkan bentuk tubuh yang ideal.
2. Mengencangkan otot
Siapa sangka, ternyata setiap putaran pedal, gerakan mengayuh sepeda mampu mencairkan lemak dan memperkuat otot. Seperti otot paha, betis, perut bahkan punggung. Apalagi jika sepeda memiliki pegangan, maka dapat melatih otot bisep, trisep, dan bahu menjadi lebih kuat.
3. Menguatkan dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner
Bersepeda termasuk sepeda statis dapat memompa jantung karenanya kerja jantung menjadi lebih keras untuk memenuhi asupan oksigen ke otak. Tentu saja hal ini dapat menguatkan jantung dan meningkatkan aliran darah serta oksigen ke seluruh tubuh.
4. Membuat tubuh lebih kebal terhadap penyakit
Selain bersepeda termasuk olahraga yang ideal untuk keluarga, juga bisa dilakukan untuk semua usia. Sepeda statis dipandang sebagai olahraga yang aman dilakukan terlebih saat stay at home. Baik juga untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tidak gampang terkena penyakit. Terlebih saat seperti sekarang ini, kesehatan adalah faktor paling utama.
5. Mengurangi risiko diabetes tipe 2
Nah ini yang penting, terutama bagi pengidap diabetes tipe 2. Latihan kardio secara teratur, termasuk bersepeda statis mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 secara signifikan. Latihan tersebut dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah dan membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Sehingga dengan berlatih secara rutin dapat mengurangi ketergantungan pengidap diabetes tipe 2 terhadap insulin.
6. Mempercepat pemulihan kesehatan
Latihan ini penting terutama bagi yang cedera ringan. Biasanya pasca cedera, otot menjadi lemah dan sulit berolahraga. Namun bersepeda statis tergolong aman digunakan karena dapat meningkatkan aliran darah ke area yang cedera sehingga membuatnya lebih cepat pulih.
7. Meningkatkan fungsi otak
Jangan anggap remeh olahraga bersepeda. Ternyata berdasarkan hasil penelitian, bersepeda statis dapat meningkatkan fungsi kognitif, memori menjadi kuat, dan kerja otak menjadi fokus. Mengapa? Karena hormon-hormon baik yang dilepaskan selama bersepeda memainkan peran penting saat melakukan latihan sehingga suplai oksigen ke otak meningkat. Dampak positifnya fungsi otakpun turut meningkat.
8. Mengurangi stres
Ternyata bersepeda statis dapat mengurangi stres dan merangsang pelepasan hormon serotonin yang bermanfaat mengelola suasana hati. Biasanya untuk menghilangkan stres karena penat bekerja seharian atau aktivitas yang terlalu banyak,saya bersepeda di dekat kolam ikan. Di teras belakang rumah selain ada kolam ikan juga rimbun oleh dedaunan, di situlah saya habiskan waktu untuk bersepeda statis. Olah raga ini juga dapat memicu tubuh memproduksi endorfin yang mampu meningkatkan rasa bahagia dan nyaman.
Tentunya banyak manfaat dari sepeda statis tak membuatnya tanpa risiko walau kecil. Selain dapat digunakan dalam segala cuaca juga dapat digunakan untuk mereka yang memiliki masalah dengan persendian. Ada hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan latihan, terlebih saat bulan puasa. Pastikan tubuh dalam kondisi sehat tidak lagi sempoyongan. Lakukan latihan ini selepas subuh atau sebelum berbuka puasa karena pada saat-saat tersebut tubuh lebih siap melakukan lebih banyak aktivitas. Lakukan latihan ini secara rutin dengan mengukur kadar stamina masing-masing sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh tubuh untuk jangka panjang. Bukankah olahraga adalah investasi masa depan?
Yogyakarta, 10 Mei 2020
Semoga bermanfaat dan Selamat Mencoba
Titik Nur Farikhah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H