Mohon tunggu...
Titien Saraswati
Titien Saraswati Mohon Tunggu... Dosen - Guru Besar Arsitektur dan Lingkungan, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta 55224. E-mail kantor: titiens@staff.ukdw.ac.id

Guru Besar Arsitektur dan Lingkungan, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta 55224. E-mail kantor: titiens@staff.ukdw.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merawat Lingkungan dengan Gaya Hidup Vegetarian

28 Februari 2024   17:36 Diperbarui: 28 Februari 2024   17:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dari buku Susianto et al (2008) maupun buku Satwiko (2012), diketahui bahwa hewan karnivora (pemakan daging), hewan herbivora (pemakan tumbuhan), serta manusia mempunyai ciri-ciri fisik yang membedakan pada mulut maupun bagian pencernaannya. Ciri-ciri itu semakin memastikan makanan apa yang sebaiknya mereka konsumsi. 

Sebagai contoh: hewan karnivora berkuku tajam, sementara hewan herbivora dan manusia tidak berkuku tajam. Kuku tajam itu untuk mencengkeram makanannya (daging). Hewan karnivora tidak bergigi geraham, namun mempunyai taring tajam dan melengkung untuk merobek daging yang masuk ke mulutnya, sementara hewan herbivora dan manusia bergigi geraham namun tidak mempunyai taring. 

Gigi geraham itu untuk gerakan mengunyah makanan bagi hewan herbivora dan manusia. Hewan karnivora tidak melakukan gerakan mengunyah, namun makanan langsung ditelan seluruhnya. Sedangkan panjang usus hewan karnivora 3 kali panjang badannya agar makanan lebih cepat membusuk di dalam usus. 

Namun hewan herbivora panjang ususnya 10 kali panjang badannya karena rumput/tumbuhan tidak cepat membusuk di dalam usus. Demikian pula manusia, panjang ususnya 12 kali panjang badannya. Sehingga manusia memang susunan biologisnya lebih sesuai sebagai pemakan tumbuhan, bukan pemakan daging. Di dunia, 70% air digunakan untuk peternakan dan 2/3 lahan pertanian untuk peternakan juga. Lagi, satu problem penting dari industri peternakan adalah ketidak-efisienan air. 

Sangat banyak, bergalon-galon air hanya untuk irigasi industri peternakan. Sebagai ilustrasi, untuk mendapatkan 1 kilogram daging dari merawat, memberi makan, dan penyembelihan 1 sapi membutuhkan 1 juta liter air. Menurut (Brown 2008), Presiden dari The Earth Policy Institute and Worldwatch Institute, mengatakan bahwa menggunakan air untuk memproduksi 1 kilogram daging dapat dibandingkan dengan menggunakan air untuk mandi 1 orang per tahun.   

            Tentang lingkungan binaan, mengapa lingkungan binaan (built environment) sangat penting? Sesungguhnya kita semua akan terpengaruh oleh rancangan lingkungan binaan -- terutama anak-anak dan orang-orang muda. Ketika lingkungan binaan dirancang dengan baik, hal itu menaikkan pengembangan dan kesejahteraan manusia, dan mendukung komunitas yang lebih sehat. 

Lingkungan binaan harus memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat, menawarkan suatu lingkungan hidup yang baik, dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Karakter fisiknya menyediakan ruang untuk aktivitas manusia, di mana manusia hidup, bekerja, belajar, dan bermain.

            Sementara informasi yang menyatakan bahwa vegetarian (vegetarianism), tidak hanya baik untuk tubuh dan jiwa, namun juga baik untuk lingkungan. Vegetarianism dapat menyelamatkan lingkungan, karena vegetarianism: (1) mengurangi kontaminasi air tanah, (2) mengurangi pemanasan global, (3) menyelamatkan hutan kita, (4) memastikan keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability). 

Vegetarian atau orang yang mengkonsumsi diet berbasis tanaman (plant-based diet) tidak akan mengkonsumsi daging, sebagaimana daging adalah berbahaya untuk kesehatan mereka, menurut Fanelli (Fanelli, 2007), dalam artikelnya "Meat is a murder on the environment." 

Fanelli (2007) juga mengatakan bahwa 1 kilogram daging sapi mengarah ke semakin banyak emisi GRK dari pada menaiki kendaraan selama 3 jam. Ornish et al (1998) dalam artikelnya "Intensive lifestyle changes for reversal coronary heart disease," menemukan bahwa pasien yang melakukan diet vegetarian rendah lemak faktanya terhindar dari penyakit jantung koroner. Ini karena diet vegetarian lebih rendah lemak jenuh, rendah kolesterol, dan mempunyai nutrisi tumbuhan yang lebih tinggi dari pada kebanyakan diet berbahan dasar daging (meat-based diet). Mereka menunjukkan mempunyai 24% risiko lebih rendah meninggal dunia karena penyakit jantung dari pada yang non-vegetarian.

            Dengan diet berbahan dasar tumbuhan, maka akan mengurangi peternakan. Sehingga akan mengurangi juga produksi CH4 (metana) di mana CH4 mempunyai kekuatan memerangkap panas 25 kali dari pada kekuatan memerangkap panas oleh CO2 di atmosfer, seperti yang telah disebutkan di depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun