"Bu, masuk ruang operasi ya." Perempuan itu menyeret ranjangku.
Bismillah.
"Ibu, silakan berdoa." Perawat di samping kananku memberi komando.
Aku memohon pertolongan-Nya.
Perawat di samping kiriku mengikatkan alat tensi ke lengan kiriku.
Ada laki-laki berbaju putih mengikat tangan kananku. Jadilah aku bagai disalib. Sejenak pandangan berputar, lalu tidur sangat nyenyak.
Di kamar rumah sakit
"Bu, sudah selesai." Ada suara mempir ke telingaku. Mataku terbuka tapi kembali menutup.
Ada suara takbir, lalu bisikan doa dan Al fatikhkakh.
Aku masih enggan membuka mata.
Hari sudah siang ketika aku seratus persen sadar, gara-gara sakit kepala yang luar biasa.
Sang raja buru-buru ke ruang perawat melaporkan keadaanku.
"Kata perawat, itu pengaruh obat bius." Begitu ceritanya di samping tempat tidur.