Mohon tunggu...
Tita Puspita N
Tita Puspita N Mohon Tunggu... -

Tita Puspita = Teita Futsufeita. Mahasiswa di Universitas Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Matahari di Ujung Pagi (Catatan Bersama Pasien Pertama)

31 Agustus 2012   14:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:05 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alhamdullillah lebih baik. Sedang mau kemoterapi, saya!" begitu jelasnya.

Wow itu sebuah kejutan. Kemoterapi. Sesuatu yang pernah ditawarkan beberapa kali dan selalu kata tidak serta tidak mungkin yang disampaikan oleh sebuah mendung kala itu.

"kemoterapi? Alhamdulillaah..."kebahagiaanku membuncah

"Tugas kita hanya berusaha kan, sus? Allah yang menentukanmah." Begitu katanya lagi masih dalam cerah.

Aku percaya, Mr X saat itu berbeda dengan Mr X yang kukenal 2 bulan sebelumnya. Tak lama kami berbincang, dan selarik doa mengiringi punggung dua lelaki tersebut. Aku masih memandangi punggungnya dengan sebuah lengkung pelangi yang menatap langit. Ah, tak bisa dilukiskan bahagiaku saat itu bahkan kini.

Bukan sebuah pertemuan yang kebetulan, namun sebuah rahasia perjalanan dalam ketetapan-Nya. Aku masih berdiri dengan 'pakaian putih'. Dan pertemuanku dengan Mr X bersama warna kehidupannya telah meneguhkan keberadaan hati dan kakiku untuk benar-benar berdiri di duniaku dalam pakaian putih. Mungkin sebuah kata terima kasih masihlah belum cukup untuknya. Namun aku masih berharap, semoga masih ada ruang dan waktu untuk kusampaikan kata itu.

Sahabatku, kadang kita merasa bahwa kita adalah orang yang paling menderita. Namun di sana melihat mereka dengan berbagai macam warna kehidupan, kadang membuatku malu jika berkeluh. Apa yang mereka peroleh jauh lebih berat dari kita namun mengapa mereka masih bisa melangkah dengan tersenyum sedangkan kita tidak. Kesabaran memang sebuah proses dan senantiasa berjalan.

Memang tidak mudah. Namun akan berbeda jika kita memandangnya dengan bening. Hiruplah udara sejuk dalam-dalam kemudian hembuskan perlahan. Rasakan. Begitu banyak kebahagiaan di sekeliling kita. Biarkan hati kita merasakan itu. Masih ada udara, masih ada matahari. Tersenyum dan tetaplah semangat!

Saya bersyukur, Allah memercayaiku dengan 'pakaian putih'. Banyak pelajaran juga keindahan yang diperoleh. Sangat banyak. semua bukanlah suatu kebetulan namun sebuah rahasia dalam ketetapan-Nya. Banyak keajaiban dalam semesta. So lets find our miracles, up there...

Teita.
#Tulisan ini menjadi juara 2 lomba menulis kisah inspiratif : Bloger berbagi kisah sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun