Mohon tunggu...
Titania Priantika
Titania Priantika Mohon Tunggu... Lainnya - unpopular blogger.

July, 2001.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Satu Buku Punya Banyak Cerita? Berikut Ulasan Novel Cantik "If We Make It Through December"

21 Mei 2024   21:04 Diperbarui: 21 Mei 2024   21:14 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk alurnya sebenarnya sedikit tidak masuk akal. Namun, jika kamu percaya dengan cinta pada pandangan pertama dan langsung jatuh hati sedalam-dalamnya dalam waktu sesingkat itu, kamu akan suka. Cepat yang kumaksud benar-benar cepat, sat-set banget! Asumsiku dengan waktu yang cepat ini, Aurie ingin menyampaikan jika percintaan dengan alur yang begitu cepat justru berakhir menyedihkan. 

2. Kita Usahakan Rumah Itu (Giantara Alam) - 4,8/5

Berbeda dengan Aurie, aku belum pernah membaca karya Gia. Namun, setelah membaca Kita Usahakan Rumah Itu membuatku penasaran dengan karya-karya beliau yang lain. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami, berbagai kalimat yang ditulis sangat relate dengan kehidupan dan membuatku mengangguk beberapa kali karena "tertampar" oleh kalimatnya. Aku teringat bagaimana kalimat-kalimat itu kutandai, banyak sekali yang dapat dipetik dari cerita singkat ini. Asyera dan Alga membuatku belajar banyak.

Sesuai dengan judulnya, aku dapat membayangkan bagaimana kesulitan yang dirasakan kedua karakter. Penulisan dari POV orang pertama pun membuatku semakin dekat dengan karakternya. Ini berkisah tentang Asyera dan Alga yang berupaya memperbaiki diri, juga hubungan mereka. Hubungan itu memang pernah berakhir, tapi akhir bukan berarti selamanya.

Melalui tulisannya, aku mempelajari bagaimana suatu hubungan dapat terjalin dengan baik jika ada tanggung jawab dan perjuangan dari kedua belah pihak. Meskipun terkadang dua hal itu tidak ditunjukkan secara gambang, alias gak terlalu terlihat ya. Masalah hubungan Asyera dan Alga ada di sini. Dari sisi karakter, keduanya punya porsi yang sama. Tapi menurutku, ada kesalahan kecil di dalam ceritanya. Seperti certia dari POV Asyera tiba-tiba menjadi POV Alga di dalam paragraf yang sama, bagiku ini cukup mengganggu meskipun dengan alur cerita yang baik.

"Mungkin yang harus diganti itu rodanya, bukan mobilnya," ucap Asyera dalam tulisan.

Kalau dilihat dari nama karakternya,nama Asyera sulit diingat, bahkan sekedar dituliskan pun aku sering typo menuliskan Ayesra. Namun, dengan alur cerita yang kuat dan banyak hal yang kusebutkan di atas, tulisan Gia patut diacungi jempol. Oh ya, aku juga suka ketika ceweknya ikut berperan dalam proses perubahan si cowok dalam permasalahannya. Karena yang butuh pertolongan gak selalu dari sisi ceweknya.

3. Seni Mencinta dalam Diam (Nadia Ristivani) - 4,3/5

Untuk karya Nadia, aku pernah baca Hilmy Milan dan Hello Cello. Sama halnya dengan dua karya Aurie, Hello Cello adalah lanjutan dari Hilmy Milan. Dari dua karya itu, aku tertarik dengan karya Nadia yang lain. Tulisan beliau mudah sekali dicerna dan kesannya ngalir aja gitu. Dengan itu, aku yang biasanya jarang menaruh ekspektasi seketika punya ekspektasi cukup banyak di dalam karya beliau yang ini.

Ceritanya diambil dari tahun 2000 hingga 2001, cukup jadul, tapi tidak terlalu jauh ya. Bahasa yang digunakan cukup sesuai. Awalnya kukira namanya aneh, pada tahun 2001 karakter perempuannya punya nama Djoeli. Tapi jika ditelusuri lagi, di tahun itu karakter-karakternya sudah jadi mahasiswa. Artinya mereka lahir di tahun yang lebih tua. Maka wajar jika karakter wanitanya diberi nama Djoeli dengan ejaan lama. Sementara karakter laki-lakinya diberi nama Khadafi.

Dalam Seni Mencinta dalam Diam, mengambil sudut pandang dari dua karakter(Djoeli dan Khadafi). Keduanya saling suka, tapi tidak yakin dan hanya diam sejak awal. Nadia berhasil bikin aku gereget dengan tulisannya, karena karakternya gak mau jujur perihal perasaannya. Ada ketakutan jika seseorang yang kita suka ternyata perasaannya kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun