Mohon tunggu...
Kurnia Hartati
Kurnia Hartati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long life learner

Young children are so capable but we have to give them opportunities to show us just how capable they really are.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Exergames untuk Membantu Anak Melepaskan Stres Semasa Pandemi

22 Juni 2021   18:31 Diperbarui: 22 Juni 2021   18:36 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membantu anak melepaskan stress mereka adalah dengan memenuhi kebutuhan dasar anak. Diantara kebutuhannya adalah meningkatkan kepercayaan diri dengan cara bersosialisasi dan bergaul dengan orang lain dan meningkatkan keterampilan diri. Morrison (2012, h.82) disampaikan bahwa kebutuhan dasar anak terpenuhi dan mereka memperoleh aktualisasi diri, mereka memiliki rasa puas, antusiasme, dan keinginan besar untuk belajar. Anak- anak mengembangan kemampuan mereka melalui bermain. 

Exergames memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan sehingga anak- anak teralihkan dari stress dan meningkatkan keterampilan baik fisik maupun kogitif anak. Beberapa kendala selama masa pembatasan sosial dimana mereka tidak bisa bermain dengan teman mereka dan tidak bisa melakukan aktivitas fisik seperti olahraga kini bisa dilakukan dengan memanfaatkan exergames.

Hartwell (2017) dalam penelitiannya tentang Dance Movement Therapy (DMT) untuk meringankan stress mengungkapkan bahwa setiap manusia memiliki tubuh, reaksi tubuh tidak akan pernah bisa berbohong karena tubuh dan pikiran tidak dapat terpisahkan sehinggan mencerminkan keadaan emosional. Aktifitas gerak yang menyenangkan bagi anak dapat mencerminkan kondisi emosional mereka. Oleh karena itu, kesinambungan antara urgensi bermain untuk anak yang sulit terpenuhi di masa pandemi sehingga menyebabkan stress dapat diatasi dengan aktifitas exergames.

Penggunaan exergames menjadi salah satu cara untuk membantu anak untuk melepaskan keresahannya dimasa pandemi. Namun tetap harus dalam pengawasan orang tua dan memberlakukan pembatasan penggunaan berdasarkan literasi yang logis. Rohayani (2020) menyampaikan selain pengawasan dalam penggunaan, aturan maksimal penggunaan dan perlunya jadwal penggunaan gadget juga diperlukan.

REFERENSI :

Atasavun Uysal, S., & Baltaci, G. (2016). Effects of Nintendo Wii Training on Occupational Performance, Balance, and Daily Living Activities in Children with Spastic Hemiplegic Cerebral Palsy: A Single-Blind and Randomized Trial. Games for Health Journal, 5(5), 311--317. doi:10.1089/g4h.2015.0102

Bartlett, JD., Jessica Griffin, Dana Thomson (2020) Resources for Supporting Children's Emotional Well-being during the COVID-19 Pandemic. Child Trends

Burdette, Hillary L., MD, MS; Robert C. Whitaker, MD, MPH. (2005) Resurrecting Free Play in Young Children : Looking Beyond Fitness and Fatness to Attention, Affiliation, and Affect. Arch Pediatr Adolesc Med. 2005;159:46-50

Byrne, A. M., & Kim, M. (2019). The Exergame as a Tool for Mental Health Treatment. Journal of Creativity in Mental Health, 1--13. doi:10.1080/15401383.2019.1627263

Dieterich-Hartwell, R. (2017). Dance/movement therapy in the treatment of post traumatic stress: A reference model. The Arts in Psychotherapy, 54, 38--46. doi:10.1016/j.aip.2017.02.010

Ho, S. S., Lwin, M. O., Sng, J. R. H., & Yee, A. Z. H. (2017). Escaping through exergames: Presence, enjoyment, and mood experience in predicting children's attitude toward exergames. Computers in Human Behavior, 72, 381--389. doi:10.1016/j.chb.2017.03.001

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun