Mohon tunggu...
Adjie Rahardja
Adjie Rahardja Mohon Tunggu... -

Ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kartu Kredit, Citilink, dan Bukalapak

15 Maret 2019   01:25 Diperbarui: 15 Maret 2019   02:18 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kira-kira pada tanggal 28 Januari 2019, saya melakukan booking tiket Citilink di https://book.citilink.co.id/ (tentunya setelah melakukan login). Untuk menghindari harga yang mungkin akan semakin naik, saya segera menggunakan kartu kredit Mandiri saya untuk menyelesaikan transaksi. 

Ternyata proses pembayaran gagal karena muncul notifikasi error ketika saya selesai memasukkan kode otorisasi. Saya coba sekali lagi, namun hasilnya sama saja. Notifikasi error tersebut muncul lagi setelah saya memasukkan kode otorisasi. 

Pada saat itu saya masih ragu apakah sebenarnya transaksi tersebut berhasil atau memang gagal. Untuk memastikannya, saya tunggu sampai besoknya dengan asumsi jika transaksi tersebut pada dasarnya berhasil, maka akan ada e-ticket yang dikirimkan oleh pihak Citilink ke alamat email saya.

Esoknya (tanggal 29 Januari 2019) saya cek email saya tidak ada e-ticket yang masuk, maka saya asumsikan transaksi pada tanggal 28 Januari 2019 tersebut gagal. Lalu saya memutuskan untuk membeli tiket lewat Traveloka atau Tiket.com (saya lupa aplikasi yang mana yang saya gunakan untuk membeli tiket tersebut) dan berhasil issued.

Kemudian pada tanggal 20 Februari 2019, saya menerima tagihan kartu kredit Mandiri saya via e-mail seperti biasa. Saya terkejut karena di rincian tagihan tersebut terdapat dua kali transaksi pada tanggal 28 Januari 2019 yang ditagih oleh Citilink dengan kode booking berbeda namun jumlah tagihannya sama-sama Rp 1.401.100. Saya menduga telah terjadi kesalahan dari pihak Citilink.

Karena kesibukan saya, saya baru bisa menghubungi pihak Citilink (+6208041080808) kira-kira pada tanggal 22 Februari 2019 dan menceritakan hal tersebut. Singkatnya, petugas call centre yang melayani saya telah mengonfirmasi bahwa telah terjadi kesalahan dari pihak Citilink yang seharusnya membebankan dua tagihan tersebut sehingga mereka akan segera melaporkan hal tersebut ke pihak Bank Mandiri selaku penerbit kartu kredit. 

Pihak Citilink berjanji akan menghubungi saya pada paling lama satu minggu setelah laporan saya diterima. Beberapa menit setelah saya menyampaikan laporan saya ke pihak Citilink, saya menerima e-mail dari Citilink yang pada intinya mengonfirmasi bahwa mereka telah mencatat permintaan saya dengan nomor RFN813569 dan berjanji akan menghubungi saya untuk melaporkan perkembangan selanjutnya.

Pada tanggal 11 Maret 2019, saya masih belum juga dihubungi oleh pihak Citilink untuk menerima laporan perkembangan yang mereka janjikan. 

Karena jatuh tempo pembayaran tagihan kartu kredit saya adalah tanggal 11 Maret 2019 tersebut, maka saya berinisiatif menghubungi call centre Bank Mandiri (14000) untuk menanyakan apakah dua tagihan yang masing-masing sebesar Rp 1.401.100 (total Rp 2.802.200) dari Citilink tersebut sudah dibatalkan (saya masih awam dengan istilah-istilah perbankan maupun transaksi keuangan, sehingga saya menggunakan istilah 'dibatalkan'). 

Petugas call centre Bank Mandiri yang melayani saya mengonfirmasi bahwa laporan dari pihak Citilink sudah selesai diproses pada tanggal 4 Maret 2019. Saya merasa lega dan berasumsi, "Mungkin pihak Citilink lupa melaporkan hal tersebut kepada saya." 

Kemudian saya tanyakan lagi apakah saya bisa membayar tagihan tersebut setelah dikurangi Rp 2.802.200 yang terkonfirmasi dibatalkan. Penasaran dengan jawabannya? Tepat sekali, saya tetap harus membayar penuh (termasuk Rp 2.802.200 yang terkonfirmasi dibatalkan) sesuai total jumlah tagihan yang tercantum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun