Mohon tunggu...
ATIK TAFRIKHAH
ATIK TAFRIKHAH Mohon Tunggu... Guru - Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Guru SDN Ciseupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menerapkan Kurikulum Merdeka

17 Februari 2022   21:22 Diperbarui: 17 Februari 2022   21:23 2963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsekuensi yang paling penting adalah Bapak/Ibu belajar memahami filosofi dan paradigma yang melandasi Kurikulum Merdeka dan menerjemahkan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum operasional yang sesuai dengan karakteristik masing-masing satuan pendidikan.

Ada tiga hal yang perlu diketahui untuk menerjemahkan Kurikulum Merdeka menjadi Kurikulum Operasional:

Yaitu menerjemahkan capaian pembelajaran menjadi alur tujuan belajar, marancang pembelajaran berbasis proyek, dan menyusun struktur kurikulum operasional untuk satuan pendidikan.

Mari kita bahas satu per satu. Dalam Kurikulum Merdeka, kompetensi yang ingin dibentuk, dirumuskan sebagai capaian pembelajaran yang lebih terintegrasi, tidak lagi dibagi antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap karena kompetensi selalu merupakan perpaduan ketiga dimensi itu.

Selain itu, dalam Kurikulum Merdeka, capaian pembelajaran tidak ditetapkan tiap tahun, melainkan setiap fase, yaitu bisa 1 tahun, 2 tahun, atau 3 tahun. Karena ditetapkan per fase, capaian pembelajaran harus diterjemahkan menjadi kompetensi-kompetensi yang lebih kecil yang bisa dicapai dalam periode waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain, satuan pendidikan harus merumuskan alur tujuan pembelajarannya sendiri.

- Dalam Kurikulum Merdeka, kompetensi yang dibentuk dirumuskan sebagai capaian pembelajaran yang lebih terintegrasi.

- Capaian pembelajaran telah terdiri dari perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

- Capaian Pembelajaran tidak lagi ditetapkan ditetapkan setiap tahun oleh satuan pendidikan, melainkan pada setiap fase. Periode waktu sebuah fase bisa satu, dua, atau tiga tahun.

- Capaian pembelajaran pada sebuah fase menjadi pondasi bagi proses belajar pada fase berikutnya.

- Karena Capaian Pembelajaran yang ditetapkan per fase, maka harus diterjemahkan menjadi kompetensi-kompetensi yang bisa dicapai dalam periode waktu yang lebih kecil. Dengan kata lain, satuan pendidikan perlu merumuskan alur tujuan pembelajaran.

Selain menerjemahkan capaian pembelajaran menjadi alur tujuan belajar, satuan pendidikan juga harus merancang pembelajaran berbasis proyek. Struktur Kurikulum Merdeka dibagi menjadi 2, yaitu Intrakurikuler dan Ko-kurikuler. Bagian Ko-kurikuler inilah yang berisi pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek ini sebenarnya tidak mengacu pada satu metode pembelajaran yang spesifik. Ini adalah istilah yang menggambarkan pembelajaran dengan beberapa ciri:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun