Naila Tsabitha Azzahra (mahasiswa Ilmu Komuniksi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Siapa disini pencinta kopi? Seperti yang kita ketahui bahwa kopi merupakan minuman yang diseduh baik panas maupun dingin dengan beberapa variasi unik. Jika membicarakan kopi, orang-orang biasanya terpikir dengan suasana nongkrong, meeting, kantor, dan lain-lainnya.
Tapi, apakah orang-orang tau dengan eksistensi kopi itu sendiri adalah sebagai salah satu identitas Indonesia?. Mari kita bahas bersama di dalam acara kuliah tamu Screening & Meet The Director Aroma Of Heaven yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 30 Maret 2022 di jam 18.10-20.30 WIB.
Kuliah tamu kali ini mendatangkan seorang Sutradara yang bernama Budi Kurniawan. Ialah yang menyutradai film Aroma Of Heaven ini. Film ini mengangkat tema tentang eksistensi kopi di Indonesia dengan genre Dokumenter. Original dari judul film ini adalah Biji Kopi Indonesia.
"Ini aja aromanya sampai ke surga apalagi di surga nya?' Kata Mas Budi.
Karya ini bisa lahir karena Mas Budi sendiri mendapat ketertarikan dari setiap pertemuan atau meeting yang ia datangi selalu ada kopi. Akhirnya, karena ketertarikan ini membuat Mas Budi bergerak untuk meliput tentang kopi dengan alasan ingin mencari tau mengapa kopi selalu ada di dekat kita tetapi tidak ada yang menyadari eksistensi nya.
Dari project ini, kemudian Mas Budi jadi tau tentang banyak hal tentang kopi-kopi di Indonesia. Menurutnya, kopi hanya dipandang sebagai produk tapi tidak memandang kopi sebagai salah satu identitas Indonesia.
"Dulu petani kopi tidak dinilai tapi hari ini banyak sekali petani kopi yang memiliki kopi dengan kualitas tinggi" ujar Mas Budi, sutradara aroma of Heaven.
Produksi film ini memakan waktu kurang lebih 5 tahun untuk pengambilan footage. Karena sistem kerja produksi Mas Budi dengan Team nya adalah on-off, mulai dari ide muncul di tahun 2010 lalu lebih intens di tahun 2011 kemudian on-off lagi. Karena Mas Budi juga memiliki pekerjaan lain yang harus di lakukan.
"Film ini memiliki durasi yang singkat namun pelukannya sangat hangat" kata Mas Budi yang bermaksud bahwa film ini mudah di ingat.
Lalu beberapa mahasiswa ada yang bertanya langsung kepada Mas Budi, menapa Mas Budi memilih genre dokumenter?. Mas Budi menyatakan bahwa dokumenter lebih real dan keseruannya lebih terbuka. Ia juga menambahkan jika genre fiksi itu sudah pasti aktor nya siapa, cerita nya seperti apa, dan lainnya pasti sudah fiks tetapi dokumenter lebih bertumbuh dan bisa melakukan banyak improvisasi. Lagipula itu hanya piliihan genre dan belum terlalu banyak yang menggunakan dokumenter sebagai genre film.
Pengalaman yang di dapat oleh Mas Budi dalam membuat film ini adalah tumbuh kembang itu alamiah, terjadinya pergeseran dalam pembuata dokumenter lebih fleksibel karena ketika terjadi perbedaan pendapat masih bisa diatasi karena tidak memiliki deadline. Lalu, Mas Budi mengatakan bahwa jangan takut untuk mencoba agar bisa mendapatkan eksperimen dan eksperimen yang di dapat bisa menjadi metode.
Kemudian, untuk manajemen produksi dari film ini, sebagai sutradara Mas Budi mengatakan bahwa produksi ini berjalan ketika budget nya ada. Pola manajemen produksi ini tidak ketat asal tetap bertanggung jawab dalam proses, itupun sering terjadi kesalahpahaman sebagai salah satu proses pendewasaan juga.
Mas Budi memberlakukan produksi yang bersifat bongkar-pasang, dimana dia ketika sedang berkumpul dengan teman lama dan jika ada teman yang memiliki visi-misi atau hobi yang sama maka mereka akan menawarkan diri untuk membantu menjalani produksi berjalan. Desain produksi itu tergantung nyaman dari diri sendiri, sebagai pola produksi sebaiknya memiliki pola produksi sendiri daripada pola yang ketat.
Film ini sudah mendapat banyak sekali penghargaan seperti, Best Documentary di China, Best Editing di Iran, dan Film Dokumenter terbaik di Indonesia. Bahkan Mas Budi bisa melakukan roadshow dari Eropa hingga ke Korea.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H