Ciri lain yang dimiliki remaja adalah banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorang dalam berbagai hal, tidak terkecuali bidang seks. Dari sudut pandang kesehatan, tindakan menyimpang yang sangat mengkhawatirkan adalah masalah yang berkaitan dengan seks bebas , penyebaran penyakit kelamin, kehamilan di luar nikah atau kehamilan yang tidak dikehendaki di kalangan remaja.
Pemahaman seksual anak muda saat ini masih belum lengkap. Kurangnya pemahaman ini antara lain dapat diindikasikan dengan ketidaktahuan akan berbagai materi tentang seksualitas. Berbagai topik terkait kesehatan reproduksi remaja memerlukan upaya untuk mengembangkan program pendidikan kesehatan reproduksi remaja yang dapat mencakup:
1) penyediaan layanan klinis,
2) memberikan informasi yang akurat,
3) merefleksikan keterampilan dan aspek kehidupan kaum muda,
4) juga skema jaminan pemuda yang sesuai atau relevan.
Penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, mengubah perilaku masyarakat atau masyarakat dari perilaku menuju perilaku sehat. Seperti yang kita ketahui, perilaku tersebut tidak sesuai dengan prinsip kesehatan. Sehingga dapat terjadi gangguan kesehatan. Selain itu, tujuan pendidikan kesehatan adalah mengubah pengetahuan, pemahaman, pendapat dan persepsi, mengubah sikap dan persepsi, serta menanamkan kebiasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H