Mohon tunggu...
Tita Artila
Tita Artila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswa kesehatan masyarakat, universitas Islam negeri sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Reproduksi Remaja

7 Desember 2022   11:27 Diperbarui: 7 Desember 2022   11:27 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kekerasan seksual dan cara menghindarinya. Anak muda harus dikenalkan dengan hak-hak reproduksi.

Informasi juga diperlukan tentang kemungkinan kekerasan seksual, bentuk dan cara pencegahannya.

Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan psikologis. Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Masa remaja adalah masa ketika individu berkembang secara fisik dan psikologis dan memperoleh identitas pribadi. Di akhir masa kritis perkembangan ini, individu harus siap memasuki masa dewasa.

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang pesat disertai dengan banyak perubahan termasuk pertumbuhan organ tubuh sehingga dapat tercapai reproduksi yang menunjukkan kematangan dan kemampuan untuk melakukan fungsi reproduksi. Kaum muda biasanya tidak banyak mendapat informasi dasar tentang kesehatan reproduksi. Banyak anak muda tidak memiliki hubungan yang tidak stabil dengan orang tua atau orang dewasa.

Sebagai pengantar kesehatan reproduksi, remaja harus mengetahui:

1. Pengenalan proses, fungsi dan sistem reproduksi

2. Kesadaran akan HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya serta dampaknya terhadap kesehatan reproduksi

3. Ketahui dan hindari kekerasan seksual

4. Pengetahuan tentang pengaruh media massa dan media sosial terhadap aktivitas seksual

5. Kembangkan keterampilan komunikasi, terutama membangun kepercayaan diri untuk menghindari hal yg negatif.

Perubahan fisik, psikologis, dan emosional yang dialami remaja pada masa remaja dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi alat kelamin dan perilaku seksualnya. Pada saat yang sama, misinformasi dan miskonsepsi tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku dengan cara yang membahayakan kesehatan reproduksi mereka. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam membantu remaja untuk mencari dan menemukan informasi yang menyangkut kesehatan reproduksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun