Mohon tunggu...
Tirza Marsena
Tirza Marsena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya Tirza Marsena, semester 3 jurusan Teknologi Informasi yang saat ini mengikuti Progam Pertukaran Mahasiswa angkatan ke-3 di Telkom University.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Batik Indramayu

12 November 2023   23:43 Diperbarui: 13 November 2023   00:00 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Museum Sri Baduga Bandung 

BATIK INDRAMAYU

Pendahuluan 

Konteksintelektual Tema

Asal Usul Batik Dermayo Sejarah Batik Dermayon berasal dari nama Indramayu yang pada masa lalu bernama Darma Ayu. Oleh orang Indramayu diucapkan dalam kesehariannya menjadi Dermayon atau Dermayuan yang berarti gaya, khas Indramayu (Aries Sutanto: 2005). Selain dikenal dengan Batik Dermayon, batik asal Indramayu ini juga disebut Batik Paoman. Batik Dermayo berkembang sebagai bagian dari warisan budaya lokal Indramayu. Proses pengembangannya melibatkan pengrajin batik setempat yang menciptakan motif-motif dan desain khas yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, alam, dan budaya masyarakat mereka. Motif ini dapat mencakup gambar-gambar seperti ikan, kapal, bunga, dan bentuk-bentuk geometris. Warna yang digunakan juga cenderung cerah dan mencolok.

Alasan mengambil Tema 

Adapun alasan pengambilan tema Batik Indramayu dalam artikel ini adalah di dorong  dari berbagai alasan yang mencerminkan  penghargaan terhadap kekayaan Budaya di Indonesia. Yang mana memiliki Motif-motif Batik indramayu sering kali terinspirasi oleh kehidupan sehari-hari, alam, dan keseharian masyarakat setempat. Motifnya bisa mencakup gambar-gambar seperti ikan, kapal, bunga, dan bentuk-bentuk geometris. Warna yang digunakan juga cenderung mencolok dan berani. Beberapa motif dalam Batik Dermayo, terutama yang melibatkan gambaran ikan, dapat memiliki makna simbolis yang terkait dengan kemakmuran dan kemurahan hati. Ikan sering kali dianggap sebagai simbol kemakmuran dalam budaya Indonesia.

 

Masalah yang Terkait 

Globalisai dan modernisasi

Pengaruh Gaya Hidup Barat:

Masyarakat yang lebih tertarik pada produk-produk mode modern dan global dapat menggeser minat terhadap batik tradisional.

Pergeseran Nilai:

 Nilai-nilai konsumen yang berubah, dengan fokus pada produk-produk instan dan tren, dapat mengabaikan nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam batik.

Perubahan Gaya Hidup : 

Pakaian Kasual : Pakaian kasual yang lebih praktis cenderung menggantikan penggunaan batik dalam kehidupan sehari-hari.

 

Penggunaan Bahan dan Proses Tradisional : 

Kesulitan Mendapatkan Bahan Baku Asli

 Kesulitan mendapatkan bahan-bahan tradisional yang digunakan dalam batik Indramayu dapat menghambat produksi autentik.

Proses Produksi yang lama : Proses pembuatan batik yang memakan waktu dapat menjadi kendala dalam memenuhi permintaan pasar yang cepat.

 

Rumusan Masalah

Apa yang membuat Batik Indramayu berbeda dari batik-batik lain di Indonesia?

Apa motif dan warna yang sering digunakan dalam Batik Indramayu, dan apakah ada makna khusus di balik pilihan ini?

Mengapa motif-motif tertentu dipilih dalam pembuatan Batik Indramayu, dan apakah ada cerita atau makna filosofis di baliknya?

Bagaimana proses pembuatan Batik Indramayu dari awal hingga selesai?

Bagaimana peran masyarakat lokal dalam melestarikan dan mengembangkan tradisi Batik Indramayu?

Di mana pusat produksi Batik Indramayu berada, dan apakah ada daerah tertentu yang terkenal sebagai sentra pembuatan batik ini?

Kapan Batik Indramayu mulai dikenal dan diapresiasi secara luas?

Siapa tokoh atau kelompok yang berperan dalam melestarikan dan mengembangkan seni Batik Indramayu?

 

Kegunaan dan Manfaat 

Pelestarian Warisan Budaya 

Memberikan kontribusi dalam upaya pelestarian warisan budaya Indonesia. Dengan menyoroti sejarah, nilai-nilai, dan fungsi batik Indramayu, artikel ini dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam menjaga keberlanjutan tradisi ini.

Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Artikel ini dapat memberikan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat lokal, terutama para pengrajin batik. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat akan nilai dan keunikan batik Indramayu, dapat meningkatkan permintaan terhadap produk-produk batik lokal.

Peningkatan Ekspor Produk Kreatif Lokal

Artikel ini dapat membantu meningkatkan eksposur dan daya tarik produk batik Indramayu di pasar internasional, mendukung potensi ekspor produk kreatif lokal.

 Pembahasan 

Defenisi Batik Indramayu

Batik Dermayo adalah salah satu jenis batik tradisional yang berasal dari daerah Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Batik Dermayo memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari batik-batik lainnya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Batik Dermayo atau Dermayu berasal dari Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Nama "Dermayo" sendiri berasal dari bahasa Sunda yang artinya "Dermawan" atau "Pemberi." Batik Dermayo memiliki sejarah dan asal usul yang terkait erat dengan kehidupan masyarakat di daerah Indramayu. Namun, informasi terperinci tentang asal usul Batik Dermayo mungkin sulit untuk ditemukan secara spesifik karena batik ini memiliki akar dalam tradisi dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Kerajinan Batik Dermayon yang telah tumbuh sejak ratusan tahun yang lalu karena Indramayu merupakan wilayah pesisir dengan Pelabuhan Cimanuk, pelabuhan yang strategis dan penting di Pantai Utara Jawa pada tahun 1513-1515. Pembuatan batik klasik Indramayu diperkirakan sudah dimulai pada masa kerajaan Demak (tahun 1527) karena banyak perajin dari Lasem yang hijrah ke Indramayu. Oleh karena itu, ada kemiripan antara Batik Dermayon dan motif Lasem yang didalamnya sudah dipengaruhi oleh motif Tiongkok.Dalam hal motif dan warna batik, nyata sekali perbedaannya antara batik klasik Indramayu dengan batik klasik Cirebon (trusmi). Batik Indramayu banyak mendapat pengaruh dari daerah pesisir utara Jawa Tengah (Lasem), sedangkan batik Cirebon mendapat pengaruh dari daerah pedalaman Jawa tengah (Pengging Solo). Kegiatan membatik di Kabupaten Indramayu telah tumbuh sejak ratusan tahun lalu, hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya batik-batik kuno yang telah berumur sekitar 200-300 tahun yang dimiliki oleh orang-orang tua yang merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang mereka. Saat ini Kabupten Indramayu memiliki 143 motif, dan semuanya telah didaftarkan di Departemen Kehakiman dan HAM untuk mendapatkan Hak Cipta. Namun sampai saat ini baru 50 motif yang sudah mendapatkan sertifikatnya, sisanya masih dalam proses.

Filosofi dari Batik Dermayo

Kemakmuran dan Kelimpahan:

Motif ikan yang sering digunakan dalam Batik Dermayo dapat mengandung filosofi kemakmuran dan kelimpahan. Ikan sering kali dianggap sebagai simbol keberlimpahan dan rejeki berlimpah.

Kemurahan Hati dan Keberanian:

Batik Dermayo, yang berasal dari nama "Dermayo" yang artinya "Dermawan" atau "Pemberi," dapat mencerminkan nilai-nilai kemurahan hati dan keberanian. Mungkin ada pesan bahwa keberanian dan kemurahan hati dapat membawa kemakmuran kepada masyarakat.

Keseimbangan dalam Kehidupan:

Pola simetris dan motif geometris dalam Batik Dermayo mungkin mengandung filosofi tentang keseimbangan dalam kehidupan. Pola simetris ini menciptakan kesan harmoni dan keseimbangan visual yang mencerminkan kehidupan yang teratur.

Hubungan dengan Alam:

Motif bunga, tanaman, dan elemen alam lainnya dalam Batik Dermayo mungkin memiliki filosofi tentang hubungan harmonis antara manusia dan alam. Ini bisa mencerminkan keberlanjutan dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

Keindahan Hidup Sederhana:

Beberapa motif yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat dapat mencerminkan filosofi tentang keindahan dalam hal-hal sederhana. Hal ini mungkin mengajarkan nilai-nilai menghargai kehidupan sehari-hari dan kebahagiaan dalam hal-hal kecil.

Warisan Budaya dan Identitas:

Batik Dermayo, sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, mungkin mencerminkan filosofi tentang pentingnya mempertahankan dan menghormati warisan budaya serta memperkuat identitas lokal.

Keterampilan dan Kesabaran:

Proses pembuatan Batik Dermayo yang melibatkan keterampilan tangan dan kesabaran dapat mencerminkan filosofi tentang nilai kesabaran, ketelitian, dan dedikasi dalam mencapai tujuan.

Simbolisme Agama atau Kepercayaan Lokal:

Beberapa motif dalam Batik Dermayo mungkin mengandung simbolisme agama atau kepercayaan lokal yang menjadi bagian dari kehidupan spiritual masyarakat Indramayu.

Motif - Motif Batik Dermayo

Motif Ikan:

Motif ikan sering kali digunakan dalam Batik Dermayo. Ikan dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberlimpahan, mencerminkan kehidupan masyarakat nelayan di daerah tersebut.

Motif Kapal:

Motif kapal atau perahu sering digunakan, menggambarkan kehidupan pesisir dan aktivitas pelayaran yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indramayu.

Motif Bunga dan Tanaman:

Desain Batik Dermayo juga sering mencakup motif bunga dan tanaman, mencerminkan kekayaan alam dan keindahan lingkungan sekitar.

Motif Geometris Tradisional:

Motif geometris tradisional, seperti garis-garis dan bentuk-bentuk geometris lainnya, dapat menciptakan pola yang simetris dan artistik dalam Batik Dermayo.

Motif Klasik Sunda:

Beberapa desain Batik Dermayo mungkin terinspirasi oleh motif klasik Sunda, dengan pola-pola yang melibatkan kombinasi bunga, daun, dan elemen-elemen tradisional lainnya.

Motif Wayang Kulit:

Motif dari tokoh-tokoh wayang kulit, yang merupakan bagian penting dari budaya Jawa, kadang-kadang juga dapat ditemui dalam Batik Dermayo.

Motif Simbolis Kemurahan Hati:

Batik Dermayo sering kali mencakup motif yang dapat diartikan sebagai simbol kemurahan hati dan keberanian, sejalan dengan makna kata "Dermayo."

Motif Abstrak Modern: 

Beberapa desain Batik Dermayo mungkin juga mencakup motif abstrak modern, menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan sentuhan kontemporer.

 

tokoh atau kelompok yang berperan dalam melestarikan dan mengembangkan seni Batik Indramayu yaitu : 

Komunitas Pengrajin Batik 

Pengrajin batik di Indramayu merupakan kelompok utama yang berperan dalam melestarikan dan mengembangkan seni Batik Indramayu. Mereka adalah pelaku utama dalam produksi batik, menjaga tradisi dalam proses pembuatan, dan menghasilkan karya-karya seni batik.

Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah, seperti Dinas Kebudayaan, dapat memainkan peran penting dalam memberikan dukungan, pengakuan, dan perlindungan terhadap warisan budaya, termasuk Batik Indramayu. Mereka juga dapat menginisiasi program-program pelestarian dan pengembangan batik. 

 

Masyarakat Lokal

Masyarakat secara luas, termasuk generasi muda, dapat berperan dalam melestarikan seni Batik Indramayu dengan mempertahankan tradisi menggunakan batik dalam kehidupan sehari-hari dan mendukung pengrajin lokal.

Persiapan Material

Kain :

Pemilihan kain sebagai media dasar untuk membuat batik. Kain yang umum digunakan biasanya berupa katun atau sutera.

Lilin Batik (Malam):

Malam digunakan untuk menutupi bagian kain yang tidak ingin diwarnai. Malam ini akan melindungi warna asli kain saat proses pewarnaan.

Pola dan Desain: 

Penyusunan Motif

Desain atau motif batik yang akan diterapkan diukir atau dicetak pada selembar kain putih menggunakan lilin batik.

Penempatan Motif :

Penempatan motif pada kain harus dilakukan dengan cermat dan presisi untuk mendapatkan hasil batik yang rapi dan indah.

Penggunaan Canting dan Tjanting : 

Penggunaan Canting 

Canting adalah alat khusus yang digunakan untuk mengaplikasikan malam pada kain. Pada proses ini, seniman batik menggunakan canting untuk menggambar atau mengisi motif dengan lilin batik.

Penggunaan Tjanting

Tjanting adalah alat lain yang digunakan untuk memberikan detail lebih halus pada batik. Tjanting memiliki ujung yang lebih kecil sehingga cocok untuk garis-garis halus dan detail pada desain.

Pemberian Warna Pertama (Nglorot): 

Pewarnaan Pertama :Setelah proses pengaplikasian malam selesai, kain dimasukkan ke dalam bak pewarna pertama. Pewarna ini biasanya berwarna terang dan akan menempel pada bagian kain yang tidak dilapisi malam.

Proses "Ngilap" atau Penghilangan Malam :

Penghilangan Malam:  Setelah pewarnaan pertama, kain dikeringkan dan malam yang telah mengeras dihilangkan dengan cara memanaskannya. Ini dapat dilakukan dengan meletakkan kain di atas kompor atau dengan menggunakan alat pemanas khusus.

Pemberian Warna Kedua (Ngringgit):

Pewarnaan Kedua: Kain yang telah dibersihkan dari malam kemudian dimasukkan ke dalam pewarnaan kedua. Pewarnaan ini biasanya lebih gelap dan memberikan kontras dengan warna pertama.

Proses Pembuatan Kawung: Motif kawung yang khas pada Batik Indramayu dibuat dengan cara menarik garis-garis melingkar menggunakan malam atau menambahkan lilin pada area tertentu di atas warna pertama.

Pewarnaan Tambahan (Javanesa Blue, Hijau Lumut):

Pewarnaan Javanese Blue dan Hijau Lumut: Beberapa jenis batik Indramayu memiliki warna tambahan seperti Javanese Blue dan Hijau Lumut. Pewarnaan ini dapat dilakukan setelah motif kawung selesai. Proses "Membuka" dan Menutup Warna: 

Pembukaan Warna: Setelah selesai proses pewarnaan, kain dihilangkan warna-warna pertama yang tertutup malam.

Penutupan Warna: Bagian-bagian tertentu yang sudah selesai diberi warna bisa ditutup menggunakan malam untuk melindunginya sebelum proses pewarnaan selanjutnya.

Finishing: 

Pengeringan dan Penghalusan: Kain batik kemudian dikeringkan dan dihaluskan untuk menghilangkan sisa lilin dan membuat kain lebih lembut.

 

 

Nilai-Nilai Sejarah Batik Indramayu 

Kebanggan Identitas Lokal

Batik Indramayu menciptakan kebanggaan identitas lokal. Nilai ini mencerminkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap seni dan budaya mereka sendiri..

 

Warisan Budaya:

Batik Indramayu adalah bagian dari warisan budaya Indonesia. Nilai ini menunjukkan kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan identitas dan keberagaman seni dan budaya di Indonesia. 

 

Simbolis Historis

Beberapa motif pada Batik Indramayu sering kali memiliki kaitan dengan peristiwa sejarah atau nilai-nilai historis lokal. Hal ini memberikan dimensi sejarah pada setiap karya batik, menjadi bentuk narasi visual tentang masa lalu.

Fungsi Komunikasi Ritual/social/Budaya dari Batik Indramayu 

 

Fungsi social: 

simbol status dan identitas: Penggunaan batik Indramayu juga berfungsi sebagai simbol status sosial. Beberapa motif atau gaya batik mungkin digunakan untuk menandai status atau posisi dalam masyarakat. Selain itu, batik juga dapat menjadi cara untuk mengekspresikan identitas budaya dan kebanggaan terhadap warisan lokal.

Solidaritas dan kebersamaan: Penggunaan batik dalam suatu kelompok atau komunitas dapat menciptakan rasa solidaritas dan kebersamaan. Misalnya, dalam acara-acara resmi atau kegiatan bersama, penggunaan batik dapat menjadi bentuk kesatuan dan identitas bersama.

Penghargaan terhadap karya seni lokal: Melalui pembelian dan penggunaan batik Indramayu, masyarakat memberikan dukungan dan apresiasi terhadap karya seni lokal. Hal ini juga dapat menciptakan keterlibatan ekonomi di tingkat lokal.

 

Fungsi Budaya: 

Pemeliharaan Tradisi dan Kearifan Lokaal: Batik Indramayu berperan dalam memelihara tradisi dan kearifan lokal. Proses pembuatan batik yang melibatkan keterampilan tangan dan pola-pola tradisional mencerminkan nilai-nilai budaya yang dilestarikan dalam setiap kain batik.

 

Narasi sejarah dan budaya: Motif pada Batik Indramayu sering kali memiliki cerita atau narasi yang berkaitan dengan sejarah atau nilai-nilai budaya setempat. Penggunaan batik menjadi medium untuk menyampaikan dan menceritakan cerita-cerita ini dari generasi ke generasi. 

 

Pembentukan Identitas Lokal:Batik Indramayu menjadi salah satu elemen penting dalam membentuk identitas lokal. Penggunaan batik oleh masyarakat Indramayu di berbagai kegiatan membantu menjaga dan memperkuat identitas budaya daerah tersebut.

 

Refelensi Nilai Budaya Batik Indramayu dengan Nilai Masa kini 

 

Program Pendidikan dan Penelitian: Program-program pendidikan atau pelatihan yang menekankan nilai-nilai budaya dalam batik Indramayu dapat menjadi referensi yang bermanfaat. Ini dapat mencakup pelatihan keterampilan batik, lokakarya budaya, atau program edukasi masyarakat.

Keterlibatan Komunitas dalam Pengembangan Batik:

Artikel yang membahas keterlibatan komunitas dalam pelestarian dan pengembangan batik, seperti "Community-Based Batik Preservation in Indramayu," dapat memberikan wawasan tentang bagaimana nilai-nilai budaya dihubungkan dengan keterlibatan masyarakat lokal.

Publikasi pemerintah dan organisasi: Publikasi pemerintah atau organisasi budaya, seperti buletin kebudayaan atau panduan pelestarian warisan budaya, dapat mencakup informasi tentang nilai-nilai budaya Batik Indramayu dan upaya untuk mempertahankannya.

Pameran seni dan Budaya: Pameran seni dan budaya yang menyoroti Batik Indramayu, baik di tingkat lokal maupun nasional, dapat menjadi referensi yang penting. Pameran ini memperlihatkan bagaimana batik diintegrasikan dalam seni kontemporer dan kreativitas masyarakat.

 

Nilai Komunikasi Antar Budaya Batik Indramayu sebagai pelajaran 

 

Pentingnya Pemahaman dan penghargaan terhadap Budaya Lokal: Batik Indramayu dapat menjadi contoh bagaimana pemahaman dan penghargaan terhadap budaya lokal sangat penting dalam komunikasi antar budaya. Pemahaman terhadap makna-makna simbolis, motif, dan cerita di balik setiap batik dapat memperkaya pengalaman antar budaya. 

Pentingnya Keterbukaan terhadap Keragaman: Batik Indramayu mengajarkan pentingnya keterbukaan terhadap keragaman budaya. Melalui pemahaman dan penggunaan batik, masyarakat dapat menghormati dan menerima keragaman budaya serta membangun hubungan yang lebih harmonis. 

Ketahanan Budaya dalam Menghadapi Tantangan Globalisai:

Batik Indramayu dapat dijadikan pelajaran tentang ketahanan budaya. Meskipun terdapat pengaruh globalisasi, batik tetap menjadi bagian integral dari identitas budaya masyarakat Indramayu, menunjukkan pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya.

Pemberdayaan Komunitas dan Partisipasi Masyarakat:Batik Indramayu menunjukkan bahwa pemberdayaan komunitas dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal sangat penting. Keberlanjutan batik sebagai warisan budaya bergantung pada dukungan dan partisipasi aktif masyarakat.

 

Penutup 

Batik Dermayo adalah salah satu jenis batik tradisional yang berasal dari daerah Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Batik Dermayo memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari batik-batik lainnya. Saat ini Kabupten Indramayu memiliki 143 motif, dan semuanya telah didaftarkan di Departemen Kehakiman dan HAM untuk mendapatkan Hak Cipta. Namun sampai saat ini baru 50 motif yang sudah mendapatkan sertifikatnya, sisanya masih dalam proses. Filosofi dari Batik Dermayo(indramayu) yaitu: Kemakmuran dan Kelimpahan,Kemurahan Hati dan Keberanian,Keseimbangan dalam Kehidupan, Hubungan dengan Alam,Keindahan Hidup Sederhana, Keindahan Hidup Sederhana, Keindahan Hidup Sederhana, Keterampilan dan Kesabaran, Simbolisme Agama atau Kepercayaan Lokal.

 

Referensi

Wordpress.sejarahperkembanganbatikindramayu.2009 https://batikindramayu.wordpress.com/2009/02/11/sejarah-dan-perkembangan-batik-indramayu/. Diakses pada tanggal 11 november 2023

kompasiana.com. Keindahan Warisan Budaya, Eksplorasi Keunikan Batik Indramayu.https://www.kompasiana.com/vickyheriyadi/654e7082110fce2aeb5f3c32/keindahan-warisan-budaya-eksplorasi-keunikan-batikindramayu?page=2&page_images=1.

Di akses pada tanggal 11 November 2023

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun