- Tambahkan sayuran, telur, atau protein lain untuk meningkatkan nilai gizi.
- Konsumsi mie instan sebagai camilan, bukan sebagai makanan utama.
-Simbangkan dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang cukup.
- Batasi Konsumsi: Sebaiknya batasi konsumsi mie instan menjadi 2-3 kali seminggu untuk mengurangi risiko kesehatan .
- Pilih Produk dengan Kandungan Sodium Rendah: Beberapa merek menawarkan varian dengan kandungan sodium yang lebih rendah. Memilih produk ini bisa membantu mengurangi asupan sodium harian .
- Hindari Menambahkan Bumbu Instan Berlebihan: Bumbu instan yang disertakan dalam kemasan sering kali mengandung banyak sodium dan MSG. Mengurangi jumlah bumbu atau menggantinya dengan rempah-rempah segar bisa menjadi pilihan yang lebih sehat .
-Tambahkan Sayuran dan Protein: Memasukkan sayuran, telur, atau sumber protein lain ke dalam mie instan dapat meningkatkan nilai gizi dan membuatnya lebih seimbang .
- Konsumsi Sebagai Camilan, Bukan Makanan Utama: Sebaiknya konsumsi mie instan sebagai camilan atau tambahan, bukan sebagai makanan utama. Ini membantu menjaga keseimbangan pola makan yang lebih sehat .
- Imbangi dengan Pola Makan Sehat dan Aktivitas Fisik: Menjaga keseimbangan antara konsumsi mie instan dengan pola makan sehat lainnya dan aktivitas fisik yang cukup sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan .
Jadi Mie instan memang praktis, tapi konsumsinya harus bijak dan tidak berlebihan.
Pertimbangkan dampak negatifnya bagi kesehatan, keamanan pangan, lingkungan, dan aspek sosial ekonomi.