Eksekusi penembakan dilakukan pada siang hari sehari setelah instruksi diberikan.
Kemunculan ketiga dari objek yang diduga balon mata-mata Cina terjadi sehari setelah objek kedua ditembak jatuh.
Jumat malam masih pada hari yang sama dengan penembakan jatuh objek kedua, NORAD (North American Aerospace Defense Command) mendeteksi keberadaan objek ketiga di atas kawasan Alaska.
Setelah terjadi koordinasi antara otoritas Kanada dengan otoritas Amerika Serikat, objek ketiga berbentuk silinder akhirnya ditembak jatuh oleh pesawat tempur F-22 AS dengan rudal pada Sabtu, 11 Februari lalu.
Menteri Pertahanan Kanada, Anita Anand menyampaikan bahwa objek yang ditembak jatuh di kawasan Yukon, Kanada (berjarak 100 km dari perbatasan AS) memiliki bentuk serupa dengan objek yang pertama kali ditembak AS di Carolina Selatan, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil.
Yang terbaru adalah adanya objek keempat yang ditembak jatuh di atas Danau Huron, Kanada pada 12 Februari lalu.
Objek tersebut ditembak jatuh menggunakan pesawat tempur F-16 milik Amerika Serikat.
Sekretaris Pentagon, Brigadir Jenderal Pat Ryder menyampaikan bahwa objek keempat dinilai membahayakan penerbangan karena terbang pada ketinggian 20.000 kaki.
Ketinggian terbang objek keempat dianggap akan membahayakan bagi penerbangan sipil, sehingga akhirnya operasi penjatuhan objek dilakukan.
Untuk ketiga objek terakhir yang ditembak jatuh oleh pesawat AS dengan rudal, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin menyatakan bahwa ia tidak memiliki informasi terbaru terkait objek tersebut.
Sumber: Reuters, CNBC, VOA, dan CNN.