Mohon tunggu...
Tirta Handini Pangestuti
Tirta Handini Pangestuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Don't end your chapter, there's still more pages to your story

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perselisihan Objek Terduga Balon Mata-mata, Cina Balik Tuduh Amerika Serikat Telah Terbangkan Balon ke Wilayahnya

14 Februari 2023   18:43 Diperbarui: 14 Februari 2023   18:45 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Objek yang diduga balon mata-mata Cina ditembak di Carolina Selatan. Sumber gambar: REUTERS/Randall Hill.

Diketahui Blinken sebelumnya telah menjadwalkan kunjungan ke Cina demi meredakan tensi hubungan yang tegang di antara kedua negara.

Blinken menyebut penerbangan terduga balon mata-mata Cina sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima.

Pada kemunculannya yang pertama, AS menembak jatuh objek terduga balon mata-mata di kawasan lepas pantai Pantai Surfside, Carolina Selatan pada 4 Februari 2023.

Objek yang memiliki ukuran setara dengan tiga bis sekolah tersebut diketahui telah melayang di kawasan udara Amerika Serikat selama berhari-hari pada ketinggian 60.000 kaki.

Objek tersebut diduga merupakan sebuah pesawat pengintai canggih yang digunakan untuk memantau situs militer yang sensitif.

Pesawat tempur F-22 milik AS berhasil menembak jatuh objek tersebut dengan rudal hingga objek terduga balon mata-mata itu jatuh ke perairan dengan kedalaman 14 meter.

Namun merespons hal tersebut, Cina mengatakan bahwa balon yang ditembak jatuh Amerika Serikat pada awal Februari tersebut merupakan pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, utamanya untuk tujuan meteorologi. Cina juga menyebut AS bereaksi berlebihan pada hal tersebut.

Objek kedua yang ditembak jatuh oleh Amerika Serikat berada di dekat Deadhorse, Alaska pada Jumat, 10 Februari 2023.

Objek tersebut diketahui memiliki ukuran sebesar mobil kecil dan terbang pada ketinggian 40.000 kaki.

Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby pada konferensi pers Gedung Putih memberikan pernyataan bahwa objek kedua tersebut ditembak jatuh oleh rudal dari pesawat tempur F-22.

Keberadaan objek kedua pertama kali disadari oleh militer AS pada Kamis, 9 Februari malam waktu setempat. Lalu di pagi harinya Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memberikan instruksi untuk menembak jatuh objek tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun