Mohon tunggu...
Tirta Alim
Tirta Alim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiwa filsafat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Mahasiswa dan Peran Politik Generasi Muda Dalam Sejarah

19 Oktober 2024   07:32 Diperbarui: 19 Oktober 2024   07:32 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: M. Zein albi A.F

Gerakan mahasiswa dan peran politik generasi muda di Indonesia selalu menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Dari masa penjajahan hingga era reformasi, gerakan mahasiswa menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan serta motor perubahan sosial dan politik.(Muzakar, 2019) Dalam berbagai periode sejarah, pemuda memiliki peran sentral sebagai penggerak perubahan. Dengan idealisme dan semangat yang tinggi, mereka tidak jarang menjadi ujung tombak dalam memperjuangkan demokrasi, keadilan, dan hak-hak rakyat.

Gerakan Mahasiswa dalam Sejarah Indonesia Peran politik generasi muda Indonesia dapat ditelusuri kembali ke masa kolonial. Pada awal abad ke-20, muncul organisasi pemuda seperti Budi Utomo (1908), yang menjadi titik awal kesadaran nasional dan kebangkitan pergerakan politik.(Husin, 2016) Pada periode ini, pemuda mulai menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan dalam melawan penjajahan. Kongres Pemuda II pada tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda adalah bukti nyata bagaimana generasi muda mampu mengartikulasikan gagasan tentang persatuan Indonesia.(Santoso et al., 2023)

Selanjutnya, pada era 1945, mahasiswa dan pemuda juga berperan penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peristiwa Rengas dengklok, di mana para pemuda seperti Soekarni, Chaerul Saleh, dan lainnya mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, adalah bukti konkret peran strategis mereka. Tindakan ini menunjukkan bahwa pemuda Indonesia tidak hanya menunggu perubahan tetapi juga aktif mendorong terjadinya perubahan tersebut.

Gerakan Mahasiswa di Era Orde Lama dan Orde Baru Setelah kemerdekaan, gerakan mahasiswa kembali mendapatkan momentumnya pada era Orde Lama, khususnya menjelang kejatuhan Presiden Soekarno. Pada masa ini, mahasiswa mulai menyuarakan kritik terhadap berbagai kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Salah satu contohnya adalah Gerakan 30 September (G30S) yang memicu peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru.(Mardianti, 2022) Generasi muda, melalui kelompok-kelompok mahasiswa, turut menyuarakan aspirasi masyarakat yang menuntut stabilitas politik dan ekonomi yang lebih baik.

Peran mahasiswa semakin signifikan pada era Orde Baru. Pada masa ini, kebijakan pemerintah yang otoriter dan represif di bawah pimpinan Presiden Soeharto kerap memicu protes dari kalangan mahasiswa. Mahasiswa menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan demokrasi dan hak-hak asasi manusia. Demonstrasi besar-besaran pada tahun 1974, yang dikenal dengan Malari (Malapetaka Lima Belas Januari), menunjukkan bagaimana gerakan mahasiswa berani melawan kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.(Jazimah, 2013) Meski banyak yang ditangkap dan ditekan, mereka terus menyuarakan keadilan.

Namun, puncak peran mahasiswa dalam politik terjadi pada tahun 1998. Reformasi yang dipicu oleh krisis ekonomi dan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Soeharto akhirnya memaksa rezim Orde Baru runtuh. Demonstrasi besar-besaran yang terjadi di berbagai kota, terutama di Jakarta, memaksa Soeharto untuk mundur dari jabatannya.(Ratnawati, 2010) Dalam peristiwa ini, mahasiswa tidak hanya menyuarakan aspirasi rakyat, tetapi juga menawarkan agenda reformasi seperti pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta penegakan supremasi hukum.

Generasi Muda dan Tantangan di Era Demokrasi Setelah era Reformasi, peran mahasiswa dalam politik mengalami perubahan yang signifikan. Di era demokrasi, ruang kebebasan berpendapat dan berdemokrasi lebih terbuka lebar. Namun, tantangan baru juga muncul. Jika pada masa lalu mahasiswa berjuang melawan pemerintahan yang otoriter, kini mereka dihadapkan pada persoalan-persoalan yang lebih kompleks seperti korupsi, ketimpangan sosial, dan radikalisme.(NURDIN, 2017)

Generasi muda hari ini berada di persimpangan jalan antara mempertahankan idealisme dan menghadapi pragmatisme politik. Banyak yang terlibat dalam organisasi kemahasiswaan, LSM, bahkan terjun ke dunia politik praktis.(Mahatma, 2019) Meski demikian, tidak sedikit yang merasa bahwa gerakan mahasiswa saat ini telah kehilangan arah dan visi. Beberapa pengamat berpendapat bahwa gerakan mahasiswa di era modern cenderung terfragmentasi dan tidak lagi memiliki tujuan besar seperti pada masa lalu.

Namun, di balik kritik tersebut, masih ada banyak contoh positif dari peran generasi muda dalam politik. Gerakan mahasiswa dalam mengkritisi Undang-Undang Cipta Kerja pada tahun 2020 menunjukkan bahwa mahasiswa masih memiliki semangat perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Aksi-aksi protes yang dilakukan mahasiswa di berbagai kota menandakan bahwa api perjuangan belum padam, meski bentuknya berbeda dengan masa lalu.(Okorie, 2019)

Pendapat Saya tentang Peran Generasi Muda di Era Digital Menurut pandangan saya, generasi muda Indonesia di era digital memiliki potensi yang sangat besar untuk menggerakkan perubahan sosial dan politik. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, mereka dapat menyebarkan informasi secara cepat dan luas. Media sosial telah menjadi alat utama bagi generasi muda untuk menyuarakan pandangan politik mereka. Kampanye-kampanye daring seperti Reformasi Dikorupsi dan gerakan GejayanMemanggil adalah contoh bagaimana generasi muda dapat memanfaatkan teknologi untuk mengorganisir aksi-aksi kolektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun