Teknis analisis data digunakan untuk menganalisis potensi pariwisata dengan melihat kebijakan pemerintah daerah, lingkungan dan lokasi, pengunjung, atraksi terdekat, dan analisis pariwisata primer. Kajian rencana pengembangan fisik kawasan wisata, yaitu dengan melihat rencana tersebut dari sudut pandang regional dan kasat mata. Menganalisis stakeholder dalam rencana pengembangan wisata Lumpur Sidoarjo akan membantu menciptakan pola yang akan membantu dalam perencanaan dan kelangsungan kawasan wisata.
Upaya Pemanfaatan Lumpur Sidoarjo Sebagai Objek Wisata Alam Di Sidoarjo
Kabupaten SidoarjoÂ
Di provinsi Jawa Timur, Indonesia, Kabupaten Sidoarjo adalah sebuah kabupaten. Kabupaten ini berbatasan dengan Surabaya dan Gresik di sebelah utara, Pasuruan di sebelah selatan, Mojokerto di sebelah barat, dan Selat Madura di sebelah timur. Dengan luas wilayah hanya 634,89 km2, Kabupaten Sidoarjo merupakan kabupaten terkecil di Jawa Timur. Pada tahun 2008, Sidoarjo memiliki 1.801.187 penduduk, menjadikannya kabupaten terpadat di Jawa Timur. Setiap kilometer persegi memiliki populasi rata-rata 2.522 jiwa.
Kabupaten ini juga memiliki PDB terendah di Indonesia, yaitu Rp 44,159 milyar pada tahun 2008. Sektor industri menyumbang 47,5% dari PDB, diikuti oleh perdagangan (27,14%), transportasi (10,02%), dan jasa (5,23%). Selain itu, hanya 60 hingga 70 persen dari populasi Sidoarjo yang telah menyelesaikan sekolah menengah. Hanya 25% orang yang telah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas, dan sebagian kecil yang telah menyelesaikan gelar sarjana.
Menurut survei statistik terbaru pemerintah kabupaten, dari semua industri yang beroperasi di kabupaten Sidoarjo, 361 industri berskala besar (memiliki 100 karyawan atau lebih), 3.718 industri berskala menengah (memiliki 20 hingga 99 karyawan), 8.433 industri berskala kecil (memiliki 15 hingga 19 karyawan), dan sejumlah besar lainnya merupakan bisnis rumah tangga dengan 1 hingga 4 karyawan. Meskipun Sidoarjo adalah rumah bagi beberapa bisnis berteknologi tinggi, seperti sektor elektronik, sebagian besar bisnis di wilayah ini bergerak di sektor pengolahan makanan, memproduksi barang-barang seperti kerupuk udang, sepatu, tempe, barang-barang dari kulit, dan kerajinan tangan.
Meskipun pertanian terus menjadi penggerak ekonomi utama di kabupaten Sidoarjo, sektor industri telah tumbuh baru-baru ini karena sektor pertanian telah menyusut. Industri pertanian telah kehilangan daya tariknya karena harga tanah yang meningkat, terutama karena mayoritas petani di Sidoarjo memiliki tanah sendiri. Karena lokasinya yang dekat dengan Surabaya, Sidoarjo telah menarik investasi dari Surabaya untuk industrinya dan mendorong sebagian besar penduduknya untuk bekerja di sana. Meskipun semburan lumpur Lapindo hanya berdampak pada sebagian kecil wilayah Sidoarjo, masyarakat yang tinggal di sana terkena dampak yang sangat parah dan membutuhkan program-program sosial yang ekstensif untuk mendukung masyarakat yang kini memiliki sejumlah besar penduduk yang mengungsi dan direlokasi. Meskipun demikian, perekonomian Sidoarjo tidak terkena dampak negatif dari bencana tersebut.
2. Bencan Lumpur Lapindo dan Ganti RugiÂ
Teknisi pengeboran di sumur eksplorasi gas Banjarpanji melaporkan adanya getaran di bawah permukaan yang parah pada tanggal 27 Mei, bersamaan dengan terjadinya gempa bumi yang melanda Yogyakarta, yang berjarak 250 kilometer. Ini terjadi dua hari sebelum semburan Lumpur Lapindo di Sidoarjo. Para teknisi kemudian menemukan penurunan tekanan yang signifikan secara tiba-tiba di dalam sumur, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya bencana bawah permukaan yang sangat besar di sekitarnya. Kemudian, untuk melindungi sumur tersebut, para teknisi Lapindo menghentikan pengeboran dan mengikuti prosedur operasi rutin.
Meskipun tidak disadari pada saat itu, kejadian ini merupakan pertanda bahwa gunung berapi Lumpur Lapindo Sidoarjo yang berjarak 300 meter dari sumur eksplorasi akan meletus dua hari kemudian. Sejak saat itu, para ahli geologi mengaitkan perubahan mendadak pada formasi geologi di daerah tersebut dengan pergeseran lempeng tektonik. Pecahnya dua saluran bawah tanah yang telah lama terbentuk, yang memungkinkan lumpur vulkanik merembes ke permukaan dan mulai memuntahkan material dari dalam ke permukaan daerah tersebut, merupakan salah satu dampak dari perubahan geologi ini, menurut para ahli geologi.
Ketika semburan lumpur panas muncul entah dari mana di lapangan di sebelah lokasi pengeboran, para ahli pengeboran dari sumur Banjarpanji tidak dapat menentukan penyebab bencana tersebut. Para teknisi segera menghubungi perwakilan Lapindo Brantas yang berbasis di Surabaya dan kantor pusatnya di Jakarta. Jumlah material lumpur yang keluar dari dalam tanah terus meningkat, dan dalam waktu singkat, lumpur tersebut telah menutupi sebagian besar wilayah di sekitarnya, termasuk pemukiman penduduk, meskipun tidak ada pendapat yang pasti mengenai kejadian yang disaksikan oleh para petugas. Penduduk setempat mulai merasa takut pada saat itu, dan pemerintah kecamatan meminta bantuan Lapindo Brantas.pejabat-pejabat eksekutif Bakrie dengan berkonsultasi pada badan otoritas migas Pemerintah, BPMIGAS, mulai menyelidiki sumber letusan lumpur dan mencari cara untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.