Mohon tunggu...
Tipta Jamala official
Tipta Jamala official Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiawa

seorang mahasiswa sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Rakyat Indonesia dalam Menghadapi Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta

12 Juni 2024   17:40 Diperbarui: 12 Juni 2024   18:09 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak Agresi Militer Belanda II

Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta merupakan peristiwa besar dalam sejarah yang menimbulkan dampak yang sangat signifikan, yaitu:

  • Indonesia mendapat perhatian internasional
  • Dewan keamanan PBB mengecam tindakan ini dan mendesak Belanda untuk mengembalikan situasi ke kondisi sebelum agresi dilakukan. Bangsabangsa Asia yang di seponsori oleh India bangkit menyelenggarakan komperensi Asia di New Delhi yang menghasilkan resolusi tentang masalah Indonesia di PBB. Resolusi PBB tentang tindakan Belanda yang melakukan agresi militer II, kemudian mulailah dirintis kembali perundinganperundingan yang kita kenal dengan Roem-Royen, Konferensi Antar Indonesia dan KMB.
  • Gangguan Psikologi Masyarakat
  • Dampak dari Agresi Militer Belanda II ini yaitu menimbukan trauma bagi masyarakat terutama seluruh keluarga yang ditinggalkan dan menjadi korban jiwa dari adanya serangan yang dilakukan oleh Belanda. Keadaan Indonesia terutama Yogyakarta yang semula tenang dan tentram berubah menjadi ricuh. Oleh karena hal tersebut tentunya ada pergeseran peran perempuan, pada mulanya perempuan lebih berkutat pada masalah domestic rumah tangga, pada masa Agresi Militer Belanda II harus memenuhi kebutuhan rumah tangga.
  • Terputusnya Akses Utama Jalan Kertosono-baron
  • Banyaknya pohon yang ditebang dan ditumbangkan di sepanjang jalan oleh pihak Belanda membuat terputusnya akses jalan, sehingga yang akan melewati jalan tersebut terpaksa berhenti karena akses yang tertutup. Hal tersebut menyebabkan dampak akses belanda dari Jawa Timur menuju Yogyakarta terputus.
  • Pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)
  • Karena presiden ditangkap maka menteri kemakmuran membentuk pemerintahan darurat di Sumatera Barat. Seluruh rakyat yang berada di Yogyakarta untuk tetap berusaha mempertahankan kemerdekaan dan setelah sidang selesai, situasi yang mendesak dan ditawannya pemerintah RI di Yogyakarta langsung disikapi Syafruddin dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.

Referensi : 

Marsum, Ahmad Wahyu Sudrajad, dan Fransiskus Prihono. Sejarah Jenderal Soedirman di Kabupaten Bantul. Bantul: Dinas Kebudayaan Kundha Kebudayaan Kabupaten Bantul. 2022.Wahyono, Tugas Tri dkk. Rute Perjuangan Gerilya A.H Nasution pada Masa Agresi Militer Belanda II. Yogyakarta: Balai Pelestarian Sjarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta. 2011.

Rizal, "Peran Jenderal Soedirman dalam Perang Griliya (Studi Historis Masa Agresi Militer Belnda II Tahun 1948-1949 di Jawa Tengah)" dalam Jurnal UM PalembangVol. 1 No. 1, 2021.

Wahyono, Tugas Tri dkk. Rute Perjuangan Gerilya A.H Nasution pada Masa Agresi Militer Belanda II. Yogyakarta: Balai Pelestarian Sjarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta. 2011.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun